Rabu, 02 September 2020

Dua Nafsu

RAKSASA RUKMUKA DAN RUKMAKALA [ MENGALAHKAN HAWA NAFSU]

[ Serat dewa ruci bagian dua.]

Dalam serat Dewa Ruci dikisahkan Arya sena/Bima setelah sampai di gua gunung Candramuka, air yang dicari ternyata tidak ada, lalu gua dan sekitarnya diobrak-abrik. Raksasa Rukmuka dan Rukmakala yang berada di gua terkejut, marah dan mendatangi Arya sena/Bima.

Namun walau telah dijelaskan niat kedatangannya, kedua raksasa itu tetap marah karena merasa terganggu akibat ulah Sena. Terjadi perkelahian ....... Namun dalam perkelahian tersebut, dua Raksaksa tersebut kalah, ditendang, dibanting ke atas batu dan meledak hancur lebur. 

Arya Sena tetap mengamuk dan mengobrak-abrik lagi apa yang ada di dekatnya sampai kelelahan, dalam hatinya ia sedih dan berfikir bagaimana caranya mendapatkan air suci tersebut.

Hikmah dari kisah di atas adalah yang dimaksud dengan Bima masuk ke gua gunung Candramuka adalah yaitu melakukan dzikir nafas atau meditasi. Gua di gunung di situ bermakna dua lubang hidung manusia. Jadi dzikir nafas itu adalah sarana untuk mencapai makrifatullah.

Dalam perjalanan menuju Allah itu banyak sekali rintangannya, dalam kisah di atas ternyata di dalam gua itu terdapat  Raksasa Rukmuka dan Rukmakala hal itu bermakna hawa nafsu yang terdiri dari Nafsu Ammarah dan nafsu Alluwamah.

1. NAFSU AMMARAH 
Nafsu Ammarah adalah jiwa yang berperan untuk memerintahkan kepada hal-hal yang jelek atau keburukan.

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ 

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. [Qs. Yusuf: 53 ] 

Nafsu Ammarah ini cenderung kepada tabiat badaniah, mendorong nafsu untuk kesenangan dunia secara berlebih-lebihan atau berfoya-foya dengan cara terlarang berdasarkan syari’at, senantiasa menarik hati untuk berbuat kejahatan dan sebagai sumber dari dari sifat  yang tercela, seperti:  1.pelit, 2. dengki, 3.bodoh, 4.sombong, 5. marah, 6. sangat cinta dunia, 7.senang melakukan perkara jelek/hina .  

Jika jiwa Ammarah ini kita kalahkan maka semua sifat tujuh di atas akan terkikis dan menjadi hilang dalam diri manusia. Sehingga hati menjadi lunak, hawa nafsu mulai bisa dikalahkan.

2.Nafsu Aluwamah. 
Nafsu Aluwamah yaitu jiwa yang mampu memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk, ia menyadari bahwa perbuatan melanggar perintah Allah itu dosa, akan tetapi kadang maksiat, kadang taubat, jiwa yang sering berubah, jiwa yang masih sering terombang-ambingkan antara ketaatan dan kemaksiatan. Allah berfirman:

 وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ 

Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). QS. Al-Qiyamah [75]:2) 

Adapun sifat-sifat Nafsu Aluwamah itu adalah: 1. Menyesal 2. Mengikuti kesenangannya (sexual) 3. Menipu 4. Menggunjing 5. Riyak/pamer 6. Dholim/Aniaya   7. Lupa pada Allah    8. Bohong 9. Ujub(membanggakan amalnya) 

Jika jiwa Aluwwamah ini kita kalahkan dengan mujahadah (berperang melawan hawa nafsu) maka semua sifat tujuh negatif di atas dan kecenderungan hawa nafsu sexnya (zina)akan terkikis dan menjadi terkendali dalam diri manusia. 

Itulah symbol Raksasa Rukmuka dan Rukmakala adalah Nafsu Ammarah dan Nafsu Lawwamah dalam kisah Dewa Ruci di atas. Kedua hawa nafsu tersebut sangat mendasar sekali dan dominan dalam diri manusia makanya  disimbolkan seperti raksasa. Karena manusia banyak yang dijajah dan dikendalikan oleh hawa nafsu tersebut.

Sebetulnya masih ada beberapa jenis nafsu lainnya, tetapi yang paling mendasar dan utama adalah kedua jenis nafsu di atas, jika keduanya sudah kita kalahkan, maka nafsu-nafsu lainnya semkain mudah ditundukkan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَعْدَى عَدُوَّكَ نَفْسُكَ الَّتِي بَيْنَ جَنْبَيْكَ

 " Dari Ibnu Abbas ra. Berkata: Rasulullah Saw. Bersabda: "Musuhmu yang terbesar, ialah nafsumu yang berada diantara dua lambungmu" . [Hr.Imam al-Baihaqi]

Sekarang ini ummat Islam lagi semangat-semangatnya demo, tolak Aseng dan Asing, Turunkan Presiden, Penjarakan Gubenur, Awas komunis bangkit kembali. Tetapi pernahkah kita  berdemo pada diri kita sendiri:  "Usir Nafsu Ammarah dan Nafsu Aluwwamah", "Turunkan Ego", "Penjarakan Hawa Nafsu", "Awas Bisikan nafsu Bangkit kembali".

Sebagai penutup ada sebuah riwayat :

" Dari Jabir Ra. Berkata: Datang ke Rasulullah صلى الله عليه وسلم orang-orang yang baru selesai berperang. Lalu Rasulullah Saw. berkata: "Kalian menuju ke tujuan yang terbaik. Kalian menuju dari dari jihad yang lebih kecil ke jihad yang lebih besar. "Mereka bertanya:" Apa itu jihad yang lebih besar? "Nabi menjawab:" Perjuangan seorang hamba melawan hawa nafsunya. " [Hr. Baihaqi]

Rabu, 29 Juli 2020

hakikat shalat

** MENGENAL RUKUN & HUKUM SOLAT **

Sholat itu ada Nyawanya,
ada Nafsunya,
ada Tulangnya,
ada Kepalanya,
ada Tangan dan Kakinya, 

1. TAKBIRATUL IHRAM itu Nyawa Sholat.
Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu :
1.1. Tuba’dil
1.2. Munajat
1.3. Mi’raj
1.4. Ihram

2. NIAT itu Nafsu Sholat.
Karena Niat adalah pernyataan dari pada kehendak untuk mewujudkan asal dari pada cita-cita Manusia.

3. AL-FATIHAH itu Kepala Sholat.
Karena membaca Al-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan hambanya, maka hendaklah ketika membaca Al-Fatihah seolah-olah jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata langsung dengan Tuhan.

4. TUMA’NINAH itu Tubuh Sholat.
Karena tanpa Tuma’ninah di dalam Sholat itu tiada beradab maka hendaklah perangai tubuh di hadapan Tuhan yang Maha Mulia lagi Maha besar harus tertib.

5. RUKU dan SUJUD itu Tulang.
Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk dibawah kebesaran Allah SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci,
Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh bangkit dari Ruku,
Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah SAW, dan menilik kepada keesaan Allah SWT.

Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah dan bodoh.
Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang menyatakan bahwa kita telah kembali dari pada semula dalam keadaan suci, saat mana didalam alam Arwah sejak hari ALASTU.
Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud.

 6. TAHYAT itu tangan Sholat.
Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di umpamakan engkau duduk tajjali berhadapan nyata dengan Tuhan.
Saat itu engkau menerima atas pernyataan keampunan, rahmat dan petunjukNya.
Duduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH, Qalbu Mu’minin, di atas Baitullah.
Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk kanan itulah hakekat pernyataan atas janji, sumpah dan saksi semula di dalam hari ALASTU yakni membenarkan bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya,

sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah kebesaran Allah hingga diri yang pasrah itu tersungkur suci di dalam tubuh INSANUL KAMIL.

Bahwa,
Tahyat itu asal Sholat,
6.1. Puji Nabi Muhammad SAW kepada Allah Ta’ala ketika dibawah Arsyi.
6.2. Puji Allah SWT kepada diri Nabi Muhammad SAW.
6.3. Puji Malaikat didalam Arsyi dan sekalian hamba yang Latif.

 
7. SALAM itu Kaki Sholat.
Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih dahulu tilik nyata-nyata bahwa diri yang suci itu tersungkur sunyi sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena asyik Murakabah dengan Allah SWT,
Memberi salam itulah suatu pernyataan kepada malaikat yang di kanan dan di kiri, bahwa kita telah datang kembali dari alam Munajat kepada Allah SWT.

Demikian, sekedar fakir sampaikan “Mengenal RUKUN & HUKUM Solat”

** SOLAT DALAM ILMU HAKIKAT **

Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.

Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU (alif–lam–ha–mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s

“ALIF” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.

“LAM” Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.

“HA” Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya.

“MIM” Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.

“DAL” Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia )

.
RINGKASAN ALHAMDU

.
ALIF = Niat
LAM = Berdiri Betul
HA = Ruku’
MIM = Sujud
DAL = Duduk Antara Dua Sujud
.

URAIAN TENTANG NIAT

Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi Ta’ala
Usul Diri Rangka Nyata Allah

Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita
Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul
Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.

Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af’al Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.

.
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
Allah = Sifat Napsiah = 1
Hu = Sifat Salbiah = 5
Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14

Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”.

.

CARA- CARA SHOLAT HAKIKI

.

HAKEKAT SHOLAT :

Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt.

Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)

Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.

Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia)

Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah semata.

Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72

“Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu”

Artinya :

“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :

“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”

.

“Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.”

Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah.

.

Hadits Qudsi….

“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU”
“Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya”

.

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)

Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :

a. Fiqli (perbuatan) 
b. Qauli (bacaan)
c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).

.

Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?

.

Pengertiannya  sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .

1. AH itu menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di.

.

Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?

.
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.

Dua kalimah syahadat pada :

Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia)

Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH

Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH

Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD

Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD

.

Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?

.
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif” dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati :

Niat Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”

Dalilnya :

“LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)

“LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH”
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah

“WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH”
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah

“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ”
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu

“IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U”
Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI”
Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)

.
Sedangkan :

Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang
Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.

.

HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT

Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah swt

Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :

1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir

.

7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka’abah.

.

HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT  :

.

“Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar”

Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :

1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadah

Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat sifat.

Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.

.

DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.

.

Hakekat zakat dalam sholat ialah :

Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik kepada Allah SWT.
“iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”

Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.

.

HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :

.

a. Tidak Boleh Makan Dan Minum
b. Mata Berpuasa
c. Telinga Berpuasa
d. Kulit Berpuasa
e. Hati Berpuasa.

.

SHOLAT HAKIKI

.

Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-

1 Sholat Syariat
2 Sholat Tharikat
3 Sholat Hakikat
4 Sholat Makrifat

ke 4 jenis Sholat diatas  berkaitan antara satu dengan yang lainya.

Firman Allah swt :
“Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.

Hadist Nabi :
“Assholatu imanuddin”
Sholat itu tiang agama.

#copas

Kamis, 23 Juli 2020

Syaikh Saman

Manaqib singkat Syekh Samman Al Madani.

Nama beliau adalah Ghauts az-Zaman al-Waliy Quthb al-Akwan asy-Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah ﷺ.

Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah Ahlul Bait Nabi beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dengan Imam Asy’ari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Imam Asy-Syafi’i madzab fiqih furu’ ibadatnya, dan Imam Junaid Al-Baghdadi dalam tasawufnya.
.
Beliau Ra. tinggal di Madinah menempati rumah yang pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra. (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada bandingannya, kecuali para Anbiya wal Mursalin). .
Syekh Samman Al-Madani meninggal dunia pada hari Rabu 2 Dzulhijjah tahun 1189 H, dan dimakamkan di pemakaman Baqi’ bersandingan dengan maqam  para Istri Rasulullah ﷺ.
.
 Para ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang melazimkan membaca Manaqib Sayyidi Syekh Samman (Ratib Samman) berjamaah dengan orang banyak dan membaca al-Qur’an serta bertahlil kemudian bersedekah semampunya dan pahalanya dihadiahkan kepada Sayyidi Syekh Samman, niscaya ia akan dimudahkan rizqinya oleh Allah Swt.

Syekh Samman pernah berkata, diri­nya tidak mati, hanya pindah dari dunia ke tempat yang tersembunyi, alam bar­zakh. Kalaupun sekiranya ia dianggap mati, ia menyarankan untuk menziarahi kuburnya dan berdzikir di sana. Ia berpesan kepada siapa pun agar berwasilah kepadanya jika menghadapi suasana terdesak.
.
📕 dari berbagai sumber.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ ءآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Minta rela,doakan ulun,ulun mendoakan pian

Kamis, 16 Juli 2020

Perlu Dikaji

Jadi,  atom hanyalah 4.9 %  komposisi  alam semesta ini,  sisanya : 0,01% Photon,  0.1% Neutrinos,  26,3% materi gelap,  68,7% Konstanta kosmologi atau populer disebut sebagai energi gelap.

Rabu, 01 Juli 2020

Malaikat bershalawat

SEMUA MALAIKAT TIDAK PERNAH BERHENTI BERSHOLAWAT

Allah (swt) menjadikan para malaikat yang pertama mengetahui tentang Sayyidina Muhammad (saw).  Ketika Dia (swt) menciptakan Cahaya Nabi (saw), yang merupakan makhluk pertama yang Dia ciptakan, para malaikat kemudian melihatnya tanpa henti dan Allah (swt) memerintahkan mereka untuk bershalawat atasnya non stop.

Setiap shalawat yang sampai pada Nabi (saw) memantulkan pahala, keberkahan dan rahmat kepada umatnya dan Nabi (saw) tidak menyimpan apa pun untuk dirinya sendiri karena beliau membagikan semua kepada umatnya. Sulit bagi manusia untuk memahami hal ini, khususnya di zaman sekarang, tetapi yang ingin saya katakan sekarang akan menjelaskan semuanya, meskipun mereka akan bertanya, "Siapa yang mengatakan hal itu kepadanya?"

Allah (swt) menciptakan dan memberi ilmu kepada Nabi (saw) yang kemudian memberikannya kepada orang-orang yang dapat memahaminya.  Bahkan jika kita tidak dapat memahaminya dengan tubuh kita, ruh kita akan paham, karena Nabi (saw) berbicara kepada ruh kita, bukan kepada tubuh fisik kita.

Bukti terhadap hal ini adalah bagaimana Allah (swt) membawa Nabi (saw) ke Qaaba qawsayni aw adnaa, di mana beliau masih tetap mengalami mi'raj karena di makam sucinya, beliau hidup, dan hal ini sudah sering kami jelaskan secara mendetail; Allah (swt) mengembalikan ruh Nabi (saw) ke jasadnya ketika ada seseorang yang bershalawat atasnya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits,

ما من أحد يسلم عليَّ إلا رد الله عليَّ روحي حتى أسلم عليه

Tidak ada orang yang menyampaikan salam untukku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku untuk menjawab salamnya. (Abu Dawud)

Mengenai hadits ini, Imam Suyuti (ra) mengatakan di dalam tafsirnya bahwa Nabi (saw) bersabda, "Aku dalam keadaan segar, dan hidup di dalam kuburku.  Siapa pun yang bershalawat atasku, Allah akan mengembalikan ruhku untuk membalas shalawatnya."  Ini artinya kapan pun seseorang mengirimkan shalawat pada Nabi (saw), Allah (swt) akan mengembalikan ruh Nabi (saw) untuk merespon shalawat tersebut.

Dan Nabi (saw) bersabda,

من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا

Barang siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. (Sahih)

Imam Suyuti (ra) berkata, "Ruh Nabi (saw) selalu berada di sana dan hidup, karena setiap saat ada ribuan orang yang mengirimkan shalawat untuknya, itu artinya ruhnya tidak pernah meninggalkan jasadnya dan beliau selalu hadir." 

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ

(Mawlana Shaykh Hisham Kabbani)

Kamis, 25 Juni 2020

Pancer

.

Dulur papat limo pancer adalah saudara yang menyertai kelahiran kita, dasarnya dari ayat di setiap kelahiran manusia disertai malaikat penjaganya. Maka malaikat penjaganya inilah yang oleh orang jawa disebut dulur papat limo pancer. Saudara kita yang empat adalah kawah/ketuban, ari2/plasenta, getih/darah dan puser/tali pusar. Dan pancernya adalah si jabang bayi khalifah Allah di muka bumi. Orang arab menyebutnya dengan malaikat JIBRIL MIKAIL ISRAFIL dan IZRAIL.

Minggu, 21 Juni 2020

Warisan Nabi

Hakikat NABI dan RASUL
============================

1. Nabi ADAM pangkatnya adalah Khalifatullahu
2. Nabi NUH pangkatnya adalah Habibullahi
3. Nabi IBRAHIM pangkatnya adalah Khalillullahu
4. Nabi MUSA pangkatnya adalah Kalamullahu
5. Nabi ISA pangkatnya adalah Ruhullahi.
6. Nabi MUHAMMAD pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a'alaihi wassalam, 
_____________________________________

Tapi sekarang beliau sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta'ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru. Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah MAJAJI-NYA, yaitu WUJUD JASMANI yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, Nyatanya adalah rupa JASMANI. 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD MAJAJI 

Muhammad majaji adalah rupa jasmani ;
MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam 
HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam
MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam 
DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam
sudah bukti menjadi MIM - HA - MIM - DAL 
 _____________________________________

Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af'al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul "bergulung" di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia. 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD HAQ 

Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit Nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut "MUHAMMAD HAKIKI". 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD HAKIKI

^ NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL
^ HAWAUN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA
MA'UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR
^ TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL
Ke empat cahaya itu menjadi lafadz MUHAMMAD. 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD HARID

Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti... 

Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. 
Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama Yaitu SYARIAT THARIKAT HAKIKAT dan MA'RIFAT, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta'ala...

Sebab hanya Nabi Muhammad SAW yang di beri MA'RIFAT kepada Allah , kepada DZAT Sifat Maha Agung, karena mengalami MI'RAJ / MA'RIFAT DZAT, selain Rasul, tidak ada yang kebagian MA'RIFAT, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad SAW saja kepada umat-umatnya.... 

Pada waktu Baginda Rasulullah SAW masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut JABBAL IQRO, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayyidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu (Mekkah) dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah dan ke Wali (sembilan) di indonesia ini.....
_____________________________________

1. Nabi MUHAMMAD SAW 
(Gudang/Khazanah Ilmu)
LUGHOWI dan NABAWI

2. Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhum

3. Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum

4. Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum

5. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu (Pintu Ilmu)
Karamallohu Wajhahu = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri. 

6. Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.

7. Imam Sayyidina Hussain bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.

8. Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu (Mekkah)
(Syekh = Sah
Abdul = Abdinya Allah
Qodir = Qudrat dan Iradat
Jailani = Dzat Sifat) PAHAM ndak,?

9. Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah (Wali sembilan) 
_____________________________________

👉👉 BUKTI HAKIKATNYA NABI DI DIRI MANUSIA

1. Nabi ADAM Khalifatullahi,
adalah wakil Allah Ta'ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asalnya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyatanya Adam yaitu di badan, sekujur tubuh dari atas kepala sampai telapak kaki itulah wujud nyatanya Adam, Iradatnya Yang Maha Agung, untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, bikin manusia oleh manusia, bikin kambing pasti oleh kambing, itulah Allah Maha Kuasa, Iradatnya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua.
_____________________________________

2. Nabi NUH Habibullahu,
hakikatnya adalah PENDENGARAN

3. Nabi IBRAHIM Khalillullah
hakikatnya adalah PENGLIHATAN

4. Nabi MUSA Kalamullah,
hakikatnya adalah PERKATAAN

5. Nabi ISA Ruhullah,
hakikatnya adalah PENCIUMAN

6. Nabi MUHAMMAD Rasulullah,
hakikatnya adalah RASA pada WUJUD manusia, penghulu Rasul semuanya, buktinya adalah Mendengar, Mencium dan Melihat, semuanya masuk ke dalam RASA biarpun WUJUD yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak. RASA menjadi kuat karena ada yang menguatkan, Nyatanya ada HIDUP yang MELIPUTI RASA, RASA MELIPUTI lagi kepada WUJUD...

WUJUD MELIPUTI KEINGINAN/ NAFSU Yang Empat rupa ;
1. Nafsu Amarah
2. Nafsu Sufiyah/ Sawiyah
3. Nafsu Lawammah
4. Nafsu Muthmainah
_____________________________________

Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan Muraqabah, Mujahadah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat, untuk mengasingkan diri dan mencari ketenangan Jiwa, di utus ke muka bumi untuk Menyempurnakan Akhlak bathin Manusia, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair....

Proses Muraqabah, Mujahadah, Munasabah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat ini disebut THAREKAT-MA'RIFAT....

Tharekat adalah saat Baginda Muhammad SAW berjuang untuk menegakkan Agama Allah.... 

Ma'rifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: 

yang disimbolkan saat Baginda Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, Wahyu tersirat
(KALAM QODIM) di sampaikan oleh Malaikat Jibril : 
" Iqro! Iqro! Iqro!". 
"IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAUMA ALAIKA HASBI" :
(Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir) 
_____________________________________

terjadi dialog di Qolbu. Nabi Muhammad SAW = Lughowi dan Nabawi menjadi Qur'an.
Hakikat yaitu beliau mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA, (bukan seperti Guru dan murid di kelas, dan jangan di kira - kira oleh hati dan pikir, sebuah sosok makhluk dengan sayap di punggung) 

Ma'na sayap Malaikat Jibril alaihissalam ;
separuh menutupi Bumi = RAHMAT 
separuh menutupi Akhirat = MAGHFIRAH

Umat yang pada waktu itu hidup pada jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut kepada apa yang di ajarkan Baginda Nabi, di jamin pasti selamat, tidak perlu menjalani Tharekat Ma'rifat seperti halnya Nabi yang shalat sampai mengakibatkan bengkak kakinya, melalui Syariat shalat ketika Isra Mi'raj inilah Baginda Nabi Muhammad SAW melakukan puncak pendakian tertinggi, hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman... 

Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu karena kurang perlunya, pada waktu itu yang masuk Islam begitu mudah, dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW, serta hatinya percaya bahwa beliau utusannya Allah Ta'ala dan melakoni perintahnya, maka pada waktu itu semua manusia menjadi Islam (selamat)....

Jadi sekarang juga haqnya Islam adalah yang sudah ma'rifat (melihat) Baginda Nabi Muhammad SAW sambil dituruti perintahnya itulah Islam, hanya saja melihat itu bukan kepada syariatnya (Majajinya) tapi kepada hakikatnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Maha Suci yaitu sifatnya Allah Ta'ala atau sifat Qudrat (Kuasa) Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya..... 
_____________________________________

👉 Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu lainnya yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang ilmu itu menjadi ada, adalah karena berkat jasa para Ulama sejati hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist.... 
_____________________________________

👉👉 ULAMA TERBAGI TIGA :

1. ULAMA SU' : Ulama jahat, mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam. (Ahlul Dhohir)

2. ULAMA PALSU : Ahlul Dhohir "Menjual akhirat demi dunia"

3. ULAMA SEJATI : Ulama pewaris Ruh para Nabi (Ahlul Baathin)
"Menjual dunia demi akhirat" 
_____________________________________

Warisan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam adalah : 
WAKTU - FARDHU - ILMU

😁😁😁..... UWES NGGIH dowo ....😁🙏