Rabu, 28 Juni 2017

Hu Allah

MELEPAS BELENGGU DIRI

Seorang santri Fesbukiyyah mendatangi kiyainya, “ Guru...! hatiku sangat mencintai kekayaanku berupa tanah, mobil, uang dan rumah, apakah hal itu merusak perjalanan ruhaniahku...?!.”

Sang Guru menjawab, “ Memiliki harta kekayaan yang berupa tanah, rumah, kendaraan dan yang banyak itu tidak salah, yang tidak dibolehkan adalah ketika jiwa/hati kita terikat dengan kekayaan. Karena hakekat zuhud itu bukan hidup miskin atau menjauhi dunia, melainkan orang yang memiliki harta tetapi hatinya tidak terbelenggu dengan hartanya.”

Sang murid bertanya kembali ke gurunya, “ Apakah tanda-tanda seorang itu sudah tidak terikat dengan dunia...?”

Sang Guru menjawabnya: “ Imam Ali bin Abi tholib menjelaskan   dalam Nahjul Balaghah : “Keseluruhan zuhud ada pada dua kata dari Al-Qur’an, yaitu ketika Allah berfirman:

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ

Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang Diberikan-Nya kepadamu.” (QS.Al-Hadiid:23)

Maka barangsiapa yang tidak menyesal atas apa yang hilang darinya dan tidak terlalu gembira dengan apa yang telah didapatkannya maka dia telah menguasai kezuhudan dari kedua sisinya.”

“ Guru bagaimana caranya agar kita tidak terikat dengan harta dunia ini, mohon ajarilah kami.” Tanya santri tersebut.

Sang guru menjawab, “ Sekarang kamu rasakan masuk-keluarnya nafas dari kedua lubang hidungmu, ketika nafas masuk apakah kamu sangat bahagia dan membanggakan diri dan ketika nafas dari hidung keluar, pernahkah kamu menangis sedih karena telah kehilangan nafas...?”

Sang murid menjawab, “ Saya tidak pernah merasa bangga ketika nafas masuk lewat kedua lubang hidung, begitu juga saya tidak merasa sedih atas kehilangan ketika nafas keluar.”

Lalu sang Guru melanjutkan ucapannya, “ Mulai sekarang setelah sholat magrib, dan setelah sholat subuh, jika mampu setelah sholat tahajud. Setelah kamu membaca dzikir. Maka duduklah bersila, niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mata terpejam, posisi duduk rileks dan santai, lalu fokuslah  ke dua lubang hidungmu. Rasakan aliran nafas yang masuk  dan rasakan aliran nafas yang keluar dari lubang hidung, biarkan nafas itu keluar-masuk secara alami, jangan dibuat-buat atau ditahan, lama waktunya terserah kamu.”

Sang murid bertanya kembali, “ Guru mengapa tehniknya memakai nafas....?.”

Sang Guru menjawab, “ Nafas itu adalah talinya Ruh/Jiwa, seonggok tubuh dianggap hidup jika masih punya nafas, jika tubuh sudah tidak bernafas, maka akan dianggap mayyat. Jika kamu kontinyu melakukan dzikir nafas, maka kamu bakalan menuju kesadaran Ruh, jiwamu terbebas dari sifat-sifat tercela dan dan cinta harta dunia. Ketika kamu mencapai kesadaran Ruh, maka kamu akan mencapai pencerahan ruhani, karena  Ruh itu berasal dari Allah:

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh –Ku. [Qs. Al-hijir :29]”

Cahaya Gusti

Minggu, 25 Juni 2017

Segala sesuatu adalah cermin diri

Kenapa semakin hari tdk semakin banyak orang yang kita kasihi dn cinta, justru semakin banyak orang yg kita jauhi dn benci..!?. Bukankah hidup ini adalah tiada lain selain apa" kita tanamkan, itulah yg kita tunai. Tiada yg kita lihat dn kita dengar kecuali keadaan dn kadar kita sendiri, tiada yg kita hadapi kecuali diri kita sendiri.

Semakin banyak yg kita benci, itu pertanda bahwa Allah semakin membenci kita, semakin banyak yg kita jauhi, sebenarnya Allah sedang menjauhi kita. Pun semakin tdk memaafkan orang lain, semakin Allah menutup pintu ampunan bg kita.

Bukankah Allah sll memberikan tanda"Nya yg bisa dibaca oleh kita, tentang kadar kita kepadaNya. Sebelum turun hujan, terlebih dulu Allah hadirkan hujan, agar kita berjaga", sebelum hadirkan tidur Allah hadirkan rasa ngantuk, agar kita bisa beristirahat pd tempatnya.

"Tidak ada yang tdk manfaat, segala ciptaan-Nya". Al-Quran.

Begitu jg dgn keadaan kita, bahwa sifat" membenci, menjauhi dn tdk memberi rasa maaf, adalah cara Allah untuk mengingatkan kondisi kita kepadaNya. Bahwa mungkin Allah sedang membenci sikap dn hati kita, mungkin Allah blm mengampuni kesalahan" kita, krn kebodohan dn kekerdilan kita.

Bagaimana hubunganmu dgn MaklukNya, adalah tanda dn ukuran bagaimana kau berhubungan dgn Rabb-mu.

@ciptahening.

Rabu, 21 Juni 2017

Cinta kasih

CAHAYA KEBAIKAN SETIAP ORANG

Hampir semua orang menyukai hal-hal baik. Menyukai orang baik, kehidupan baik, perjalanan baik, segala hal baik. Sungguh sedikit yang benar-benar secara nyata menyukai hal buruk. Dan bagi penyuka hal buruk, pastilah keburukan itu pun adalah hal baik dalam pandangannya.

Hampir semua penyuka hal baik sering mengeluh kesulitan menemukan kebaikan pada kehidupan, pada orang-orang, pada apa saja. Karena mereka hanya fokus melihat keburukan-keburukan pada diri orang-orang dan pada kehidupan.

Serupa orang-orang mengeluh pada langit malam yang gelap gulita, karena lupa melihat indahnya kerlap kerlip bintang di sana, sebab cahaya mereka hanya titik-titik kecil.

Kapan saja kita fokus pada titik-titik kecil kebaikan seseorang di balik serangkaian hal buruk yang kita temukan padanya, maka kita akan melihat begitu banyak bertebaran orang-orang baik di sekitar kita. Mereka mirip kerlip bintang di kegelapan hidup ini.

Pilihannya sekarang, fokus pada setitik kebaikan kecil pada diri seseorang, atau fokus pada serangkaian sifat buruk yang dimilikinya.

By. Mustika Wayan

Ilahiyah

Kalau makrifat itu ditandai dgn terbukanya ghaibiyah, itu hal yg salah. Kalau makrifat itu ditandai ghaibiyah, tdk perlu dzikir yg banyak", cukup mlongo dn ngowoh saja, lama" juga kebuka ghaibiyah seseorang, atau kalau tidak berdiam diri diatas genteng, beberapa hari sj ghaibiyah sdh terbuka.

Ghaibiyah alam yg terendah dlm diri manusia, krn ghaibiyah adalah terbukanya alam jin, yg alam itu lebih rendah dr pada alam insan.

Krn alam malakut, jabarut db lahut adalah alam Ilahiyah, dn alam Ilahiyah hny bisa terbuka tirainya dgn sirr/zauq/rasa. Untuk membukan tirai Ilahiyah dzikirnya dzikir sirr, bukan jahar dn dzikir kahfi (hati). Atau hny dgn bershalawat...insyaallah alam Ilahiyah akan terbuka tirainya.

@ciptahening

Hakekat pertemuan

Segala upaya riadhah dn mujahadah, apapun bentuknya, dzikir", puasa, shalat dn ibadah sunah lainya, selain untuk mensucikan hati dr sesuatu yg mengotorinya, juga untuk mencukupkan segala keinginan selain daripada Allah.

Kadang untuk mencapai kesucian dn kebeningan hati, itu mudah. Namun untuk mencukupkan keinginan" hny kepada Allah itu tdk mudah.

Cukup itu, berarti sll bersyukur dlm setiap pencapain riadhah dn mujahadahnya, bersyukur dlm proses naik turunya, dlm setiap hal yg ditemui dlm perjalanan.

Bila sdh istiqamah untuk mendekat kpd Allah, jgn berkeinginan yg lain, selain mensyukuri setiap hal yg ditemui. Krn rasa syukur dlm setiap keadaan itulah sebenarnya hakikat dr kedekatan kepadaNya. Kadang sering kali dlm perjalanan itu, ada keadaan yg tdk seperti yg diinginkan, namun itulah cara Allah untuk melatih hati kita agar sll bersyukur dn sabar.

Bila sdh mampu bersabar dn syukur, maka itulah hakikat dr pertemuan.

@ciptaning

Tafsir mimpi, mimpi dapat emas

Tafsir mimpi mendapatkan emas, diberi perhiasan emas atau menemukan emas. Sangat berbeda maknanya dengan mendapatkan emas didunia nyata, yang pastinya membawa kesenangan dan kegembiraan.

Emas itu bersifat panas, seperti api. Biasanya yang bermimpikan seperti yang disebut diatas, biasanya sebagai pertanda bahwa ia akan mendapatkan masalah dam kesulitan dalam hidup. Bisa jadi usahanya bangkrut, rumah tangganya bermasalah, tidak lulus sekolah, tidak diterima kerja/di phk dari tempat kerja, difitnah orang dan ditipu orang, dan segala bentuk kesedihan dan kesempitan yang lainya.

Kadang mimpi adalah untuk mengabarkan agar kita tidak putus asa, dan terus berusaha. Selama selalu berdoa dan terus berusaha, niscaya Tuhan akan menolong kita. Sambil jangan lupa perbanyak istighfar dn shalawat.

Lain halnya, bila bermimpi membuang emas atau kehilangan perhiasan emas, insyaallah segala kesempitan dan masalahnya akan segera menemukan jalan keluar.

Hidayatjati

Selasa, 20 Juni 2017

Beningnya hati

Payung teduh pengayoman.

Kesejatian sebuah permasalahan adalah alat penguat hati merangkul keadaan. Dan ujud kesejatian adalah tulusnya pemberian. Dan penjagaan hati tetap dalam kedamaian adalah buah sikap yang selalu menyertakan rahman dan rahim-Nya Sang Cinta.

Bagaimanakah syiar sebuah cinta membias ke hati" yang gundah gulana....???
Dalam permasalah yang begitu pelik, maka seyogyanya mengurai kediaman diri sebagai istana pemurnian dan mendengarkan kata" yang tak terucap Karena Sebagian dari masalah itu sendiri terkadang menjadi beban hati tatkala merasuk kedalam pola fikir yg melelahkan mengharuskan tuk berdiam sejenak merenungkan gejolak jiwa.

Tak selamanya masalah itu harus diurai sedemikian rupa tuk terselesaikan,  ada satu fase bahwa masalah itu akan sirna dan raib dengan sendirinya tatkala sikap dan prilaku kita mencintai permasalahan itu sebagai jelmaan kitab diri. Dan pendewasaan ruhani.

Air mata diri yang terbasuh madu" keadaan dan intan berlian yang bersinar mewarnai titisan indahnya kehidupan kan terasa dalam hidup dan kehidupan-Mu. Bersama cinta...hidup terasa damai sejahtera.

#cintailah cinta.
Berdamailah dg keadaan.
Barakallah, fi umriika wa amriika. Aamiin.

Suatu rahasia tetap rahasia

Sudah terlalu banyak yg disampaikan dn sdh terlalu banyak yg di terima, skrng tinggal bagaimana mempraktekan sgl ilmu yg didapatkan. Simpan dlm hati dn lebih banyak diam, agar ilmu makrifat itu meresap dlm hati dn menjadi prilaku perbuatan. Makrifat adalah berasal dr rahasia, biarlah ia kembali menjadi rahasia bg mu dlm diamu.

Krn sesuatu yg rahasia, hrs ditempatkan dlm rahasia juga. Agar ia tumbuh kembang dlm sempurna dlm hati. Dan semakin kau ungkapkan sgl rahasia yg belum kau resapi dn rasakan, justru akan membuat hambar dn bernyawa. Dan akan menjadi ilmu paham dn bahasan semata, yg akan menimbulkan sifat merasa....

Diam kan dn rahasiakan....

@ciptahening

Allah begitu dekat.

Mungkin kau terlalu jauh mencari Rabbmu, sehingga yg kau temukan hny nama" dn sebutan saja, sehingga hny berbuah mengingat" dn menyebut" sebuah nama dlm hati dn lisanmu.

Renungkanlah...apa yg kau temukan diluar dirimu tentang Rabb-mu.

Coba kembali kepada hatimu, selamilah hatimu. Sisihkan sifat" yg tdk baik dlm hatimu, rajutlah sifat" yg terpuji. Tumbuh kembangkan rasa peduli atas sesamamu, dn rendah hatilah pd segala sesuatu. Dgn begitu...cahayaNya akan memenuhi hatimu, dn pori"mu akan terbuka sebagai tanda bahwa sirr mu terbuka untuk menerima rahmad Rabbmu, sebagai awal Dia mengenalkan diri kepadamu.

Yakinlah...jgn kebawa suasana dn keadaanmu, jgn terpengaruh oleh keadaaan, agar pelita Tuhan sll berpijar...

@ciptahening