Kamis, 08 November 2018

Rejeki hati

MAKRIFAH REZEKI 081118

Ketika saya mengalami krisis kewangan, kesedaran halus di jiwa saya membimbing untuk tidak fokus kepada kekurangan dan hutang piutang. Saya harus fokus memikirkan kelimpahan, kemakmuran, kekayaan agar krisis ini berubah.

Namun di kala jiwa kita sedang ditenggelami oleh banjir masalah, telefon dan mesej bertubi-tubi dari orang dan pihak-pihak yang menuntut hak mereka, percayalah bahawa keadaan ini umpama berusaha kekal terapung di tengah laut yang sedang dilanda gelora.

Hal pertama yang saya perlu lakukan adalah keluar dari kondisi fikiran dan perasaan yang menyesakkan. Itulah langkah nombor satu untuk keluar dari mana-mana krisis.

Cari ketenangan jiwa lebih dulu. Bantuan dan sumber fizikal tidak akan datang jika jiwa di dalam sedang berkecamuk. Kalau pun ada, yang datang itu biasanya palsu, berpotensi besar bakal lebih menggandakan masalah yang sedia ada.

Saya tidak berdoa memohon rezeki dari Allah. Saya tidak memohon dikeluarkan dari masalah. Kerana apabila saya berdoa begitu, saya tidak dapat ketenangan.

Malah saya jadi berharap sangat dapat pertolongan dariNya. Kalau tidak dapat juga, saya akan kecewa berat dan akan malah menyalahkan Tuhan.

Jadi saya fokus mencari ketenangan. Saya berusaha mendekatiNya di saat sunyi mahupun ramai. Terus menerus begitu.

Ada masa ketika zikir padaNya dapat ketenangan, adakalanya tidak. Malah makin kalut.

Kenapa ya? Saya tertanya-tanya. Lalu ada bimbingan halus dari dari dasar hati. " Kau sungguh hipokrit kawan! Kau mendekat kepadaNya kerana ingin ketenangan!".

Woww... Benar sekali! Saya hipokrit. Saya tidak ikhlas. Saya berusaha mendekatiNya bukan keranaNya. Namun kerana ingin tenang. Jauh nun di sudut hati kerana berharap krisis ekonomi ini selesai dan berganti dengan kemakmuran dan kelimpahan.

Sungguh saya zalim. Sungguh saya amat syirik!

Berusaha keluar dari masalah, harus mendekatiNya. Namun mendekatiNya wajib ikhlas keranaNya. Harus telanjang habis dari segala topeng-topeng harapan selainNya.

Kamudian saya upgrade diri. Ubah niat. Mendekat kepadaNya dengan niat tulus ingin mencintai dan merinduiNya. Sebaik mungkin saya menjaga ketulusan itu. Terus menerus tanpa jemu.

Tidak perlu waktu lama. Ada perasaan yang sangat halus mula bergetar dari tengah dada. Begitu sejuk, mendamaikan dan menggetarkan seluruh badan. Membuat air mata jatuh mengalir tanpa henti. Sungguh aneh, dan sungguh asyik.

Semua fikiran berkenaan masalah, semua perasaan sesak oleh masalah, lenyap habis. Wowww... Hanya ada tenang dan damai.

Satu keyakinan yang tidak dibuat-buat pun hadir di perasaan saya, bahawa semua kekurangan dan semua masalah ini akan selesai dengan mudah, segera dan harmoni.

Keyakinan sebegini tidak dapat dibuat-buat. Apatah lagi perasaan indah, tenang dan damai tersebut, ia tidak dapat dibuat-buat dan ditiru oleh fiikiran cerdik macam mana pun.

Saya jadi meyakini bahawa hati itu berlapis-lapis. Makin digali ke dalam makin berubah perasaan yang kita alami. Wilayah hati yang dalam hanya dapat disentuh dengan mengingati Dia Yang Maha Mutlak.

Setiap perasaan itu sungguh kuat getaran energinya, resonan dengan aspek-aspek hidup kita di luar. Di wilayah hati yang dalam itulah tersimpan 'timbunan harta karun termahal' berbentuk kumpulan perasaan yang memliki muatan energi sungguh dahsyat.

Semua orang memilikinya. Namun tidak semua orang boleh mengaksesnya.

Dari situlah munculnya kekuatan-kekuatan baru buat saya. Serta sumber-sumber keperluan duniawi sangat luas yang termanifestasi dari alam rohani. Sumber tanpa batas yang sentiasa tersedia menjelma dalam bentuk ilmu, kreativiti, inspirasi, dan bentuk-bentuk fizikal.

Begitu banyak ilmu disajikan di era informasi tanpa batas ini. Semuanya adalah ilmu hasil kreativiti fikiran. Ertinya ilmu-ilmu rekaan kepintaran fikiran manusia.

Namun ada lagi satu ilmu tanpa batas, dan kekuatan tanpa had yang tersembunyi, yang hanya boleh digali di dasar hati, dengan terus menerus mengingati dan mencintaNya dengan ikhlas.

Semoga anda juga boleh mengakses 'harta karun' tersebut yang tersimpan kemas dan kukuh di hati rohani anda, dan memiliki sumber hidup tanpa batas.

Free to share.

#MAKRIFAHREZEKI

... Love no Limit ...

Kamis, 11 Oktober 2018

syukur dan doa

TINJAUAN SAINS BAHASA DOA ANTARA DAVID R. HAWKINS DALAM BUKUNYA POWER VS FORCE DENGAN BAHASA DOA GREGG BRADEN DALAM BUKUNYA DIVINE MATRIX.

Dalam buku Divine Matrix karya Gregg Braden bahwa doa yang sejati adalah bahasa 'rasa'. Atau dengan kalimat yang sederhana rasamu adalah doamu.

Fungsi bahasa dalam doa adalah alat untuk membangkitkan 'perasaan'. Tuhan bukan melihat untaian kata yang indah dan panjang, namun Dia melihat 'rasa' dibalik bahasa yang di ungkapan.

Jadi dengan bahasa apapun anda berdoa tidak menjadi masalah. Karena point utamanya adalah frekuensi 'rasa' yang di pencarkan. Sehingga jika anda menggunakan bahasa doa yang anda sendiri tidak mengetahui artinya, maka anda hanya perlu merasakan makna doa yang anda ucapkan.

Nama bahasa doa yang paling tinggi frekuensinya adalah bahasa 'Diam'  tanpa kata, hanya menggunakan rasa. Bahasa diam ini sesungguhnya bukanlah diam sama sekali, namun getaran yang berfrekuensi tinggi sehingga getaran itu 'seolah diam' dalam medan quantum bahasa diam ini memiliki gaya dan energi yang sangat tinggi.

Apa itu bahasa 'Diam'? Bahasa diam adalah' syukur ' dan' menghargai '. Dengan bahasa syukur dan menghargai semua variabel alam semesta seolah dipaksa' tunduk' oleh Tuhan untuk mengabulkan doa sang pengucap.

Syukur dan menghargai itu dibaca oleh Matrix Ilahi sebagai bahasa yang 'sudah terjadi' walaupun secara nyata belum berwujud, namun secara energial sudah terjadi. Yang selanjutnya akan berproses menuju kenyataan atau realitas.
Sehingga dalam kasus kehidupan manusia orang yang banyak bersyukur dan menghargai adalah orang yang paling mudah dan tercepat dalam terkabulnya doa.

Nah itulah dalam Alquran orang yang bersyukur itu pasti akan di tambah nikmatnya oleh Tuhan, tanpa harus meminta ini dan itu. Lantas apakah untaian doa yang bagus dan indah itu salah? Oh tidak...! Yang penting anda paham 'rasanya'. Jika anda fasih dan hafal doa yang indah namun anda tak merasakan makna doa yang anda ucapkan itu adalah sia-sia.

Nah dalam buku Power vs Force karya David R. Hawkins rasa syukur ini muncul pada tabel diatas level 200 sedangkan dibawahnya adalah orang orang yang ingkar dan mengeluh.

Nah bahasa rasa syukur yang Power adalah mulai level 500, 600 dan 700+. Bahasa 700+ ini adalah frekuensi yang sangat tinggi mendekati diam itu sendiri.

Musuh bahasa syukur adalah 'mengeluh'. Dalam Matrix Ilahi bahwa mengeluh ini memiliki energi dan frekuensi yang rendah, sehingga akan bersuperposisi dengan energi syukur yang tinggi. Hasil perpaduan antara energi syukur dan mengeluh itulah jawaban dari doa kita.

Jadi kesimpulan tulisan saya ini adalah mengajak kepada kita untuk mawas diri disetiap detik dan momen untuk merasakan syukur dan menghargai, serta mengurangi rasa mengeluh dan mengeluh agar fokus doa kita berfrekuensi tinggi. Inilah yang disebut dengan mawas diri /awerenes itu. Sadar penuh hadir utuh. Hidup saat ini sekarang.

-ST -

Minggu, 07 Oktober 2018

rejeki yg berbeda

*Guru Dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat" ttg REZEKI*
.
Imam Malik ( guru Imam Syafii ) dalam majlis menyampaikan :
*Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya.*
.
Sementara Imam Syafii ( sang murid berpendapat lain) :
*Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki.*
*_Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya._*
.
Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
*Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.*
.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. . Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat *“seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”*
.
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.
*“Sehari ini aku memang tidak keluar pondok...hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur.* ......Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. *Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”*
.
Guru dan murid itu kemudian tertawa. Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda

Selasa, 18 September 2018

Kesehatan tubuh

BISAKAH BERBICARA DENGAN TUBUH ANDA MENJADI JAWABAN KELUHAN KESEHATAN ANDA?
21 Mei 2016
Oleh: Carolanne Wright
Kontribusi penulis untuk Wake Up World

Jangan bimbang, pikiran dapat menjadi alat penyembuhan yang kuat. Dan ilmu pengetahuan mulai mengakui apa yang telah dikenal oleh para penyembuh, para intuitif, shaman  dan guru spiritual selama ribuan tahun. Peneliti seperti Bruce Lipton, Ph.D. telah menunjukkan bahwa pikiran kita, baik secara sadar atau tidak, memiliki dampak yang mendalam pada tubuh kita - sampai ke tingkat sel dan DNA kita. Dari waktu ke waktu, telah menunjukkan bahwa ketika kita memperlakukan diri kita dengan buruk melalui pikiran dan percakapan serta keyakinan, kesehatan pada akhirnya akan menderita. Untungnya, sebaliknya juga benar. Ketika kita berada dalam keadaan cinta murni tanpa syarat - mukjizat terjadi sebagai hal yang biasa.

Mengambil cerita dari seorang wanita yang menderita kanker stadium IV. Tubuhnya hancur dari terapi konvensional - ia telah kehilangan rambutnya dan berat badan, menua dengan cepat dan kesakitan. Dia pada dasarnya sekarat. Pada suatu malam, saat dia berdiri di depan cermin, melihat tubuh kurus, dia sangat terpukul  dan timbul kasih sayang sepenuh hati untuk dirinya sendiri. Dia mulai berbicara dengan penuh kasih kepada tubuhnya, layaknya ia berkata kepada anak kecil yang ketakutan, mengatakan kepada dirinya sendiri/tubuhnya betapa dia sangat mencintainya. Dia juga menyatakan penyesalannya karena ia selama ini tidak menunjukkan cinta sejati dan hormat terhadap tubuhnya. Percakapan berlangsung untuk beberapa waktu. Kemudian dia tidur dan merasa damai dan puas dimana selama bertahun-tahun tidak pernah dia rasakan. Sebagaimana ia ceritakan, ini adalah awal dari pemulihan yang mencengangkan.

SETIAP PIKIRAN BERARTI
Biasanya kita tidak memberikan banyak perhatian pada pikiran-pikiran yang berputar di kepala kita – dan ini merupakan kesalahan besar. Berikut ini alasannya. Kata-kata negatif bersenandung di latar belakang otak kita dan sedang didengar oleh sel-sel kita sepanjang hari. Sebagaimana Ian Brown telah menunjukkan pada bukunya “Kata-kata Berguna Untuk Sel Anda: "Sel adalah penimbun - emosi, pikiran, dan pengalaman-pengalaman sebelumnya - dan tidak ada yang dapat dihentikan kecuali Anda memberitahu pikiran dan emosi untuk pergi."

Kabar baiknya adalah bahwa sel-sel kita juga menyerap penuh kasih sayang, semangat, pikiran dan kata-kata positif. Saya masih ingat mendengar seorang Rinpoche Tibet terkenal, mengatakan bahwa setiap pikiran – satu pikiran sangat berarti. Pada saat itu saya berpikir: "Ah masa sih?." Sekarang saya paham. Bahkan para ilmuwan kini menyadari bahwa DNA dapat di program dengan kata-kata dan frekuensi.

Alih-alih membombardir sel-sel kita dengan pikiran dan keyakinan yang tidak begitu bermanfaat, kita bisa mulai menyembuhkan diri dengan pemahaman pertama bahwa kita tidak hanya otak yang didukung oleh tubuh yang signifikan - orientasi buruk di sebagian masyarakat Barat saat ini. Sesungguhnya kami ini merupakan sistim yang sangat cerdas di mana masing-masing bagian memiliki kesadaran yang unik yang memberikan kontribusi untuk keseluruhan.

KATA-KATA POSITIF KEPADA TUBUH UNTUK PENYEMBUHAN
Praktisi Medis intuitif Caroline Myss ingat saat dia menerima "pesan" yang kuat dari hati (liver) seorang klien, yang menyatakan bahwa ia sedih dan bingung. Ketika Caroline mempertanyakan wanita tentang hal itu, klien malu-malu mengakui bahwa ia kesal terhadap hatinya karena tidak "bekerja sama" menjadi sehat. Hal yang sama berlaku untuk setiap organ dan sel dalam tubuh - semua mendengarkan (dan menanggapi) pikiran kita.

Ketika kita mengakui saling ketergantungan yang luar biasa ini dalam diri kita, kita dapat mengembangkan hubungan yang penuh kasih dan hormat dengan tubuh, organ-organ dan sel-sel kita. Menenangkan pikiran melalui meditasi dan mendengarkan tubuh kita adalah langkah pertama yang baik. Anda akan terkejut akan informasi yang muncul ke permukaan. Kami kemudian bisa mengatakan dengan suara keras kata sederhana dengan niat tulus: Aku mencintaimu. Beberapa mulai dengan area spesifik yang bermasalah, orang lain menyelimuti seluruh tubuh dengan kata-kata penyembuhan.

Therese Wade, MSc menawarkan tips tambahan yang ada pada bukunya “Sel Anda Mendengarkan: Bagaimana Berbicara dengan Tubuh Anda Dapat Menyembuhkan”:

• Sapalah tubuh Anda dengan kasih sayang yang tulus, memahami bahwa tubuh terdiri dari sel-sel yang memiliki kesadaran dan mengalami emosi.
• Membangun kepercayaan dengan melibatkan tubuh Anda dalam percakapan mental yang positif tentang keinginan Anda untuk Anda berdua bekerja sama dan mengatasi penyakitnya.
• Memungkinkan perubahan dalam percakapan dengan menggunakan pikiran dan kata-kata berbeda yang menimbulkan emosi yang tinggi secara spontan.

Dengan tujuan yang sama, pemimpin spiritual Osho menambahkan:
"Setelah Anda mulai berkomunikasi dengan tubuh Anda, hal-hal menjadi sangat mudah. Tubuh tidak perlu dipaksa namun dapat dibujuk. Seseorang tidak perlu bertarung dengan tubuh – itu sangat buruk, kekerasan, agresif, dan konflik apapun akan menciptakan lebih banyak ketegangan. Jadi Anda tidak perlu berada dalam kondisi yang menimbulkan konflik (tegang) - biarkan kenyamanan menjadi penguasa".
Osho mengingatkan kita bahwa penyakit yang berulang dan kronis dapat mengindikasikan penyakit serius, sehingga harus bijaksana untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan berpengalaman untuk di evaluasi. Selain itu, jangan menyebutkan ketidak-nyamanan atau rasa sakit/penyakit, namun Anda harus berbicara langsung kepada otak / tubuh.

Di bawah ini Osho memberikan dua contoh bagaimana menyambut ketidak seimbangan dalam tubuh:
Berat badan: "Pertama beritahukan otak bahwa Anda mengirim pesan ke tubuh, dan bahwa otak harus menyebarkannya. Kemudian beritahukan tubuh bahwa 5 pound atau kilo yang berkurang akan ideal dan bahwa Anda mencerna secara normal. Jangan melibatkan cara makan sama sekali. Hanya memberitahu tubuh bahwa penurunan beberapa kilo diperlukan. Dan ketika Anda sampai di sana, beritahu tubuh untuk tetap berada pada berat ideal, tidak ada kebutuhan untuk kehilangan berat badan lagi atau naik. "

Migrain: "Berbicaralah kepada tubuh dengan dua cara. Pertama berbicara ke seluruh tubuh, mengatakan bantuan diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit ini dalam otak. Jelaskan kepada tubuh bahwa sakit ini  bukan alami. Tidak perlu berada pada rasa sakit ini. Kemudian berbicara ke otak secara langsung, melalui kata-kata Anda sendiri mengatakan, "Aku mencintaimu tapi rasa sakit ini bukan bagian dari alam, dan sekarang saatnya untuk mengembalikan ke tatanan semula." Dan pada saat  migraine hilang ingatkan otak agar tidak kembali. "

Pada akhirnya ia yakin bahwa "Manusia perlu diajarkan bagaimana berteman dengan tubuh" agar  dapat benar-benar sembuh dan sehat.

Sabtu, 15 September 2018

Resonansi

KEHADIRAN DIRI SEJATI DALAM KEHIDUPAN

Kehadiran sejati adalah kesadaran murni. Kesadaran murni ini dibatasi oleh jiwa manusia. Jiwa manusia di wakili oleh pikiran dan emosi manusia. Jiwa adalah badan berbentuk gelombang elektro magnetik atau dikenal juga dengan istilah bioplasma.

Dalam jiwa inilah tersimpan data dalam bentuk gelombang yang di ikat oleh saraf dalam otak kita. Informasi pada jiwa ini bersifat dualitas yaitu kebaikan dan keburukan. Ada potensi yang siap untuk digerakkan, jadi informasi ini bersifat dorman atau informasi tidur. Tinggal manusia memilih mana yang akan dihidupkan, atau dalam istilah fisika mana yang mau digetarkan sehingga getarannya akan meresonansi informasi alam semesta dengan kesamaan frekuensi.

Jadi belenggu atau benteng penghubung antara dunia fisik dan kesadaran murni adalah jiwa kita. Kesadaran murni bersifat mutlak tidak memihak dan bersifat universal. Mutlak baik dan benar. Karena sesuai dengan fitrah kemanusiaan.

Untuk terhubung dengan kesadaran murni itulah manusia harus menyucikan jiwanya. Atau dalam istilah vibrasi atau getaran harus bergetar dalam frekuensi tinggi. Yang dalam buku Power vs Force dikenal dengan pure Consciousness.

Atau dalam istilah data... Data yang harus di masukkan atau dipakai adalah data kebaikan yang murni. Kebaikan yang Universal. Kebaikan yang bebas dari ego kepentingan individualistik.

Dalam istilah islam pembersihan jiwa itu disebut taubat dengan cara istighfar. Dan tidak cukup dengan istighfar ucapan saja, namun istighfar dengan tingkah laku untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Berpindah kuadran ke arah yang positif.

Jiwa yang bersih akan terhubung dengan kesadaran murni itu. Terhubung dengan jati diri kita yang siap untuk kita gunakan dalam kehidupan sehari - hari dengan passion kita. Karena jati diri ini terhubung dengan Tuhan, maka informasi dari Tuhan akan mengalir kepada kita sehingga mudah mendapatkan Info yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam kondisi inilah subjek atau seseorang mengalami keadaan terilhami.

Dalam keadaan terilhami inilah yang akan mempercepat proses suatu tujuan atau tindakan. Karena tindakan itu sudah sesuai atau berada pada jalur yang lurus dan terpendek sehingga lebih cepat sampai, atau jalan tidak berliku - liku.

Perasaan subjek juga akan menjadi tenang dan damai tidak merasa khawatir dengan masa lalu dan masa depan. Karena dia yakin berada pada jalan yang lurus dan benar dan sudah hidup bersama dengan sang sumber yaitu Tuhan semesta Alam.

ST

~salam ~

Jumat, 14 September 2018

Senyawa

Dibalik apapun yang anda lihat, apakah itu tanaman, bunga, bebatuan, gunung, pantai dan lain sebagainya terdapat sebuah keindahan yang hadir disana. Ya dibalik keindahan eksternal itu ada keindahan internal yang sangat tenang dan membahagiakan.

Mengapa bisa demikian? Itu karena sejatinya kita dan apa yang ada dialam semesta adalah wujud sang sama... Diri sejati yang sama. Yang terjadi hanyalah menyamakan frekuensi dengan menyadari saat ini. Pada saat diri sejati hadir dan menyadari itulah yang disebut dengan kehadiran sejati. Wujud sejati yang sadar dengan dirinya sendiri itulah yang dinamakan kehadiran sejati. Dan itu hanya bisa dirasakan saat ini sekarang.

Takdir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut,“Tulislah”. Kemudian qalam berkata,“Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman,“Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud)

Sabtu, 07 Juli 2018

Intuisi

INTUISI, KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN

Pertanyaan:
Ketika intuisi itu mulai berfungsi, apakah berserah diri adalah satu-satunya teknik untuk intuisi itu, atau pembimbing batin? Apakah seseorang yang hidup melalui intuisi selalu berhasil? Bagaimana engkau menilai kesuksesan dan kegagalan? Apakah tidak benar bahwa orang yang hidup secara intuitif akan menjadi lemah secara intelektual?

Jawaban OSHO:
Berserah diri adalah satu-satunya teknik bagi pembimbing batin untuk menjadi aktif.

Apakah seseorang yang hidup melalui intuisi selalu berhasil? Tidak, tapi dia selalu bahagia - entah dia berhasil atau tidak. Dan seseorang yang tidak hidup secara intuitif selalu tidak bahagia entah dia berhasil atau tidak. Sukses bukanlah kriteria karena kesuksesan tergantung pada banyak hal. Kebahagiaan adalah kriterianya karena kebahagiaan hanya bergantung padamu. Engkau mungkin tidak berhasil karena orang-orang lain adalah pesaing di sana. Bahkan jika engkau bekerja secara intuitif, orang-orang lain mungkin bekerja dengan lebih licik, lebih cerdik, lebih penuh perhitungan, lebih kasar, lebih tidak bermoral. Jadi kesuksesan tergantung pada banyak hal; kesuksesan adalah fenomena sosial. Engkau mungkin tidak berhasil...

Jadi, hal pertama adalah aku tidak mengatakan bahwa jika engkau mengikuti pembimbing batin  engkau akan selalu berhasil – dalam arti keberhasilan yang diakui dunia; tetapi dalam arti keberhasilan yang diakui oleh seorang Buddha atau seorang Yesus, engkau akan berhasil. Tetapi kesuksesan itu diukur oleh kebahagiaanmu, kebahagiaan sejatimu - apa pun yang terjadi tidak relevan, engkau akan bahagia. Entah dunia mengatakan bahwa engkau telah menjadi pecundang, atau dunia membuatmu menjadi bintang, sukses, itu tidak ada bedanya. Engkau akan senang apa pun yang terjadi; engkau akan bahagia. Kebahagiaan adalah sukses bagiku. Jika engkau dapat memahami bahwa kebahagiaan adalah kesuksesan, maka aku katakan engkau akan selalu berhasil.

Tetapi bagimu, kebahagiaan itu bukan kesuksesan; sukses adalah sesuatu yang lain. Itu mungkin bahkan menjadi kesengsaraan. Bahkan jika engkau tahu bahwa hal itu akan menjadi kesengsaraan, engkau merindukan kesuksesan. Tanyalah para pemimpin politik - mereka ada dalam kesengsaraan. Aku belum pernah melihat pemimpin politik mana pun yang bahagia. Mereka hanya sengsara, tetapi tetap saja mereka mencoba untuk posisi yang lebih tinggi, mencoba untuk naik lebih tinggi di tangganya. Dan mereka yang sudah berada di atasnya ada dalam kesengsaraan, dan dia tahu itu. Tetapi kita siap untuk menjadi sengsara jika kesuksesan datang kepada kita. Jadi, apakah kesuksesan bagi kita? Sukses adalah pemenuhan egoistis, bukan kebahagiaan. Hal itu hanya supaya orang-orang akan mengatakan bahwa engkau telah berhasil. Engkau mungkin telah kehilangan segala sesuatunya – engkau mungkin telah kehilangan jiwamu; engkau mungkin telah kehilangan semua kepolosan yang memberi kebahagiaan; engkau mungkin telah kehilangan semua kedamaian, keheningan, yang membawamu lebih dekat kepada Yang Ilahi; engkau mungkin telah kehilangan semuanya, dan hanya menjadi seorang yang gila - tetapi dunia akan mengatakan engkau sukses.

Bagi dunia, kepuasan ego adalah kesuksesan; bagiku itu bukan. Bagiku, untuk menjadi bahagia adalah keberhasilan – entah ada orang yang tahu tentang dirimu atau tidak. Itu tidak relevan apakah ada yang tahu tentang engkau atau tidak, apakah engkau hidup sama sekali tidak dikenal, tidak pernah terdengar, tidak diperhatikan. Tetapi jika engkau bahagia, engkau telah berhasil.

Jadi ingatlah perbedaan ini karena ada banyak orang yang ingin menjadi intuitif, yang ingin menemukan pembimbing batin, hanya untuk sukses di dunia. Untuk mereka pembimbing batin akan menjadi frustrasi/kekecewaan. Pertama-tama, mereka tidak dapat menemukan pembimbing batin. Kedua, bahkan jika mereka dapat menemukannya, mereka akan sengsara. Karena apa yang mereka tuju adalah pengakuan oleh dunia, pemenuhan ego - bukan kebahagiaan.

Jadilah jernih dalam pikiran - jangan berorientasi pada kesuksesan. Sukses adalah kegagalan terbesar di dunia. Jadi, jangan mencoba untuk berhasil jika tidak, engkau akan gagal. Pikirlah tentang menjadi bahagia. Setiap saat berpikirlah untuk menjadi lebih dan semakin bahagia. Maka seluruh dunia mungkin mengatakan engkau gagal tetapi engkau tidak akan gagal. Engkau telah mencapainya.

Buddha adalah kegagalan di mata teman-temannya, keluarga, istri, ayah, guru, masyarakat - dia gagal. Dia telah menjadi pengemis. Jenis kesuksesan apa ini? Dia bisa telah menjadi raja yang besar: dia memiliki sifat-sifatnya, dia memiliki kepribadiannya, dia memiliki pikirannya. Dia bisa telah menjadi penguasa yang besar tetapi dia menjadi seorang pengemis. Dia gagal - jelas. Tapi aku katakan kepadamu dia tidak gagal. Jika dia telah menjadi raja maka dia akan telah gagal  karena dia akan telah kehilangan kehidupan yang nyata. Apa yang dia capai di bawah pohon Bodhi adalah nyata dan apa yang dia kehilangan itu tidak nyata.

Dengan yang nyata engkau akan berhasil dalam kehidupan batin; dengan yang tidak nyata ... aku tidak tahu. Jika engkau ingin sukses dalam dunia yang tidak nyata maka ikutilah jalan dari mereka yang bekerja dalam kelicikan, kecerdikan, persaingan, kecemburuan, kekerasan. Ikutilah jalan mereka, pembimbing batin itu bukan untukmu. Jika engkau ingin mendapatkan sesuatu dari dunia, maka jangan dengarkan pembimbing batin.

Tetapi pada akhirnya engkau akan merasa bahwa meskipun engkau telah memenangkan seluruh dunia, engkau telah kehilangan dirimu sendiri. Yesus berkata, “Dan apa yang manusia dapatkan jika dia kehilangan jiwanya dan mendapatkan seluruh dunia?” Siapa yang akan engkau sebut sukses: Alexander Agung atau Yesus yang disalibkan? Jadi jika - dan 'jika' itu harus dipahami dengan baik - jika engkau tertarik dengan dunia, maka pembimbing batin bukanlah pembimbing bagimu. Jika engkau tertarik pada dimensi dalam dari keberadaan maka pembimbing batin, dan hanya pembimbing batin, yang dapat membantu.

OSHO ~ Vigyan Bhairav ​​Tantra, Vol 2, Ch 38
---

Jumat, 30 Maret 2018

Dialog Sufi Pres Sukarno

.

Dialog Sufi
Presiden Soekarno dan Prof.Kimia

Ia bersama rombongan saat itu diterima di beranda Istana Merdeka (sekitar bulan Juli 1965) bersama dengan Prof. Ir. Brojonegoro (alm), Prof. dr. Syarif Thayib, Bapak Suprayogi, Admiral John Lie, Pak Sucipto Besar, Kapolri, Duta Besar Belanda.

“Wah, pagi-pagi begini saya sudah dikepung oleh 3 Profesor-Profesor” kelakar Ir. Soekarno membuka dialog ketika menemui rombongan Prof. Kadirun Yahya beserta rombongan. Kemudian Presiden Soekarno mempersilakan rombongan tamunya untuk duduk.
“Profesor Kadirun Yahya silakan duduk dekat saya”, pinta presiden Soekarno kepada Prof. Kadirun Yahya, terkesan khusus.
“Professor, ik horde van jou al sinds 4 jaar, maar nu pas onmoet ik jou, ik wou je eigenlijk iets vragen (saya dengar tentang engkau sudah sejak 4 tahun, tapi baru sekarang aku ketemu engkau, sebenarnya ada sesuatu yang akan aku tanyakan padamu),” kata presiden Soekarno dengan bahasa Belanda.
“Ya, tentang apa itu Bapak Presiden…?”. “Tentang sesuatu hal yang sudah kira-kira 10 tahun, saya cari-cari jawabannya, tapi belum ketemu jawaban yang memuaskan. Saya sudah bertanya pada semua ulama dan para intelektual yang saya anggap tahu. Tetapi semua jawabannya tetap tidak memuaskan saya”. “Lantas soalnya apa bapak Presiden?”. “Saya bertanya terlebih dahulu tentang yang lain, sebelum saya majukan pertanyaan yang sebenarnya” jawab Presiden Soekarno. “Baik Presiden” kata Prof. Kadirun Yahya, “Manakah yang lebih tinggi, Presiden atau Jenderal atau Profesor dibanding dengan sorga?” tanya Presiden. “Sorga” jawab Prof.Kadirun Yahya. “Accoord (setuju)”, balas Presiden terlihat lega.

Menyusul Presiden bertanya untuk soal berikutnya. “Lantas manakah yang lebih banyak dan lebih lama pengorbanannya antara pangkat-pangkat dunia yang tadi dibanding dengan pangkat sorga?” tanyanya.

“Untuk Presiden, Jenderal, Profesor harus berpuluh-puluh tahun berkorban dan ber-abdi pada Negara, nusa dan bangsa atau pada ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk mendapatkan sorga harus berkorban untuk Allah segala-galanya. Berpuluh-puluh tahun terus menerus, bahkan menurut agama Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup dan berabdi, baru barangkali dapat masuk Nirwana,” jawab Prof. Kadirun. “Accoord”, kata Bung Karno (panggilan akrab Presiden).

“Nu heb ik je te Pak ke n Professor (sekarang baru dapat kutangkap engkau Profesor)” lanjut Bung Karno. Tampak mukanya cerah berseri dengan senyumnya yang khas. Dan kelihatannya Bung Karno belum ingin cepat-cepat bertanya untuk yang pokok masalah. “Saya cerita sedikit dulu” kata Bung Karno. “Silakan Bapak Presiden”.

“Saya telah melihat teman-teman saya meninggal dunia lebih dahulu dari saya, dan hampir semuanya matinya jelek karena banyak dosa rupanya. Sayapun banyak dosa dan saya takut mati jelek. Maka saya selidiki Al-Quran dan Al-Hadits bagaimana caranya supaya dengan mudah hapus dosa saya dan dapat ampunan dan bisa mati tersenyum.”

“Lantas saya ketemu dengan satu Hadits yang bagi saya berharga. Bunyinya kira-kira sebagai berikut : Rasulullah berkata; Seorang wanita penuh dosa berjalan di padang pasir, bertemu dengan seekor anjing dan kehausan. Wanita tadi mengambil gayung yang berisikan air dan memberi minum anjing yang kehausan itu. Rasul lewat dan berkata: Hai para sahabatku. Lihatlah, dengan memberi minum anjing itu, hapus dosa wanita itu dunia dan akhirat. Ia ahli sorga”.

“Nah Profesor, tadi engkau katakan bahwa untuk mendapatkan sorga harus berkorban segala-galanya, berpuluh-puluh tahun untuk Allah baru dapat masuk sorga. Itupun barangkali. Sementara sekarang seorang wanita yang berdosa dengan sedikit saja jasa, itupun pada seekor anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia ahli sorga. How do you explain it Professor?” Tanya Bung Karno lanjut. Profesor Kadirun Yahya terlihat tidak langsung menjawab. Ia hening sejenak. Lantas berdiri dan meminta kertas.

“Presiden, U zei, det U in 10 jaren’t antwoord niet hebt kunnen vinden, laten we zien (Presiden, tadi bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabannya, coba kita lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam 2 menit saja saya coba memberikan jawabannya dan memuaskan”, katanya.

Keduanya adalah sama-sama eksakta, Bung Karno adalah seorang insinyur dan Profesor Kadirun Yahya adalah ahli kimia/fisika.

Di atas kertas Prof. Kadirun mulai menuliskan penjelasannya.

10/10 = 1 ;

“Ya” kata Presiden.

10/100 = 1/10 ; “Ya” kata Presiden.

10/1000` = 1/100 ;

“Ya” kata Presiden.

10/10.000 = 1/1000 ;

“Ya” kata Presiden.

10 / ∞ (tak terhingga) = 0 ;

“Ya” kata Presiden.

1000.000 … / ∞ = 0 ;

“Ya” kata Presiden.

(Berapa saja + Apa saja) /∞ = 0;


“Ya” kata Presiden.

Dosa / ∞ = 0 ;

“Ya” kata Presiden. ———————————————–“

Nah…” lanjut Prof,

1 x ∞ = ∞ ;

“Ya” kata Presiden

½ x ∞ = ∞ ;

“Ya” kata Presiden.

1 zarah x ∞ = ∞ ;

“Ya” kata Presiden.

“… ini artinya, sang wanita, walaupun hanya 1 zarah jasanya, bahkan terhadap seekor anjing sekalipun, mengkaitkan, menggandengkan gerakannya dengan yang Maha Akbar.”

“Mengikutsertakan yang Maha Besar dalam gerakan-gerakannya, maka hasil dari gerakannya itu menghasilkan ibadah yang begitu besar, yang langsung dihadapkan pada dosa-dosanya, yang pada saat itu juga hancur berkeping-keping. Ditorpedo oleh PAHALA yang Maha Besar itu. 1 zarah x ∞ = ∞ Dan, Dosa / ∞ = 0.

Ziedaar hetantwoord, Presiden (Itulah dia jawabannya Presiden)” jawab Profesor. Bung Karno diam sejenak . “Geweldig (hebat)” katanya kemudian. Dan Bung Karno terlihat semakin penasaran. Masih ada lagi pertanyaan yang ia ajukan. “Bagaimana agar dapat hubungan dengan Tuhan?” katanya. Profesor Kadirun Yahya pun lanjut menjawabnya. “Dengan mendapatkan frekuensi-Nya. Tanpa mendapatkan frekuensi-Nya tak mungkin ada kontak dengan Tuhan.”

“Lihat saja, walaupun 1 mm jaraknya dari sebuah zender radio, kita letakkan radio dengan frekuensi yang tidak sama, maka radio kita itu tidak akan mengeluarkan suara dari zender tersebut. Begitu juga dengan Tuhan, walaupun Tuhan berada lebih dekat dari kedua urat leher kita, tak mungkin ada kontak jika frekuensi-Nya tidak kita dapati”, jelasnya.

“Bagaimana agar dapat frekuensi-Nya, sementara kita adalah manusia kecil yang serba kekurangan ?” tanya Presiden kemudian.

“Melalui isi dada Rasulullah” jawab Prof. “Dalam Hadits Qudsi berbunyi yang artinya : Bahwasanya Al-Quran ini satu ujungnya di tangan Allah dan satu lagi di tangan kamu, maka peganglah kuat-kuat akan dia” (Abi Syuraihil Khuza’ayya.r.a), lanjutnya.

Prof menyambung, “Begitu juga dalam QS.Al-Hijr :29 – Maka setelah Aku sempurnakan dia dan Aku tiupkan di dalamnya sebagian rohKu, rebahkanlah dirimu bersujud kepadaNya”. “Nur Ilahi yang terbit dari Allah sendiri adalah tali yang nyata antara Allah dengan Rasulullah. Ujung Nur Illahi itu ada dalam dada Rasulullah. Ujungnya itulah yang kita hubungi, maka jelas kita akan dapat frekuensi dari Allah SWT”, kata Prof. Prof melanjutkan, “Lihat saja sunnatullah, hanya cahaya matahari saja yang satu-satunya sampai pada matahari. Tak ada yang sampai pada matahari melainkan cahayanya sendiri. Juga gas-gas yang saringan-saringannya tak ada yang sampai matahari, walaupun ‘edelgassen’ seperti : Xenon, Crypton, Argon, Helium, Hydrogen dan lain-lain. Semua vacuum!

Yang sampai pada matahari hanya cahayanya karena ia terbit darinya dan tak bercerai siang dan malamnya dengannya. Kalaulah matahari umurnya 1 (satu) juta tahun, maka cahayanyapun akan berumur sejuta tahun pula. Kalau matahari hilang maka cahayanyapun akan hilang. Matahari hanya dapat dilihat melalui cahayanya, tanpa cahaya, mataharipun tak dapat dilihat”.

“Namun cahaya matahari, bukanlah matahari – cahaya matahari adalah getaran transversal dan longitudinal dari matahari sendiri (Huygens)”, jelas Prof. Prof menyimpulkan, “Dan Rasulullah adalah satu-satunya manusia akhir zaman yang mendapat Nur Ilahi dalam dadanya. Mutlak jika hendak mendapatkan frekuensi Allah, ujung dari nur itu yang berada dalam dada Rasulullah harus dihubungi.”

“Bagaimana cara menghubungkannya, sementara Rasulullah sudah wafat sekian lama?” tanya Presiden“, Prof menjawab, “Memperbanyak sholawat atas Nabi tentu akan mendapatkan frekuensi Beliau, yang otomatis mendapat frekuensi Allah SWT. -Tidak kukabulkan doa seseorang, tanpa shalawat atas Rasul-Ku. Doanya tergantung di awang-awang- (HR. Abu Daud dan An-Nasay).

Jika diterjemahkan secara akademis mungkin kurang lebih : “Tidak engkau mendapat frekuensi-Ku tanpa lebih dahulu mendapat frekuensi Rasul-Ku”. Sontak Presiden berdiri. “You are wonderful” teriaknya.

Sejurus kemudian, dengan merangkul kedua tangan profesor, Presidenpun bermohon:“Profesor, doakan saya supaya dapat mati dengan tersenyum dibelakang hari nanti.(ARN/Atlantis Indonesia/MM)

Kamis, 22 Maret 2018

Meditasi Kesehatan

JENIUSNYA RASULULLAH SAW TENTANG KESEHATAN

"Sembuhkan sakit hatimu, maka akan sembuh seluruh tubuhmu"

Ada orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis...
Benci banget ?
Dendam banget ?
Nggak suka banget ?
Sedih Banget ?
Kecewa banget ?

Semua itu dianggap serius, sampai sakitnya berdampak pada tubuh.
Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi.

Dan yang diatasi pun hanya dipermukaannya saja.

Diatasi dengan operasi, obat Herbal bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi. Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak.

Tapi akar masalahnya, tidak diatasi.

Akar masalahnya adalah, hati yang sakit dan semakin rusak.
Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh.

Darah tetap dibiarkan asam.
Kondisi tubuh asam.
Pikiran tetap stress, jiwa tak tenang.
Dendam masih banyak.
Kecewa masih berlanjut.
Perasaan masih tidak enak.
Benci masih kuat.

SECARA TIDAK LANGSUNG, KITA MEMBUNUH DIRI SENDIRI

Serius?

Ingat Rasulullah Shallallahu 'alayhi wassalam, pernah berkata :

"Ada segumpal daging yang jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Dan kalau ia rusak maka seluruh tubuh akan rusak."

Itulah "H A T I"

Seharusnya ia selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan ALLAH, bersyukur, tulus berbagi dan bahagia bersama...

Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa.
Seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.

Pada saat kita sudah tak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan.

Akar permasalahan harus diatasi.
Hati perlu terus dicuci dan di bersihkan.

Tanda hati bersih dan suci adalah :

Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain..
Selalu semangat berbagi tanpa pamrih..
Selalu Ridha dengan segala ketentuan yang ALLAH berikan untuk kita.

Termasuk saat kita dimusuhin ? Dibenci ?

Gak apa-apa...Berarti Dosa kita, jadi ada yang tanggung

Di dzalimi ?

_*Wah,ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang.*_
ALLAH Arrahmaan Arrahiim...

Hati akan selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain, gembira, apapun yang terjadi, siapapun itu.

Termasuk bahagia bagi mereka yang konon kata orang merugikan kita, tapi kita tidak perlu merasa rugi.
Karena semua ada hikmahnya.

PASTIKAN ITU.

Kalau hati terasa tidak baik, dengan tanda2 :
ada rasa sedih, kecewa, benci, dendam, segera action...

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan :

1. IKHLAS

Tarik nafas, buang nafas.
Setiap nafas adalah nafas baru, harapan baru.

Jangan pusing dengan yang lalu dan jangan khawatir dengan yang belum terjadi.

2. TERIMA DAN HARGAI.

ALLAH Maha Besar dan Maha Tahu, ALLAH tahu yang terbaik buat kita, semua pasti baik dan bermanfaat.

3. BERSYUKUR DIBALIK BENCANA JADI KARUNIA.

Bertanyalah: “Kenapa ya kira-kira ALLAH – Yang Maha Kasih dan sangat mengasihiku, memberikan sesuatu yang tidak kusukai dan tidak sesuai dengan harapanku ini?

Kira-kira apa kebaikan di baliknya?

Ada pelajaran.
Rubah Mindset-nya husnudzon, berbaik sangkalah sama ALLAH.

4. BERBAGI TANPA PAMRIH.

Apapun hikmah yang ada, pasti bisa dibagi.

Pasti ada pengalaman baru, kesadaran baru, yang bisa diberikan pada yang lain.

Bagilah senyum pada semua.
maafkan semua orang.

Do'akan semua orang yang pernah singgah di hati kita.

Apa do'a yang harus di panjatkan untuk diri sendiri dan orang yang terkait?

Apa kira-kira yang kita bisa lakukan dengan lebih baik lagi, untuk hanya mengharap Ridha ALLAH semata.

5.  BAHAGIA SAAT ORANG LAIN BAHAGIA.

Termasuk orang yang awalnya tidak Kita sukai....
Kita benci....
Kita anggap merugikan.
Kita anggap mengecewakan.

Apalagi terhadap orang2 yang berjasa kepada kita..
Muliakan mereka sebagai wujud rasa syukur kepada ALLAH.
Kita jadi tegar seperti sekarang.
Ada jasa terbaik mereka di hati kita.

Muliakan saudara kita yang pernah menolong kita, meskipun si penolong membuat kecewa dan kecewa.
Maafkan kekecewaaannya.
mulyakan jasanya..
ALLAH-lah yang akan membalas segala keikhlasan..

Ketika penyakit hati pelan-pelan sembuh.
Maka begitu juga penyakit tubuh akan hilang dan sembuh.

Ayo berusaha selalu jaga kesehatan hati mulai detik ini.

Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita.

Awali hari dengan Bismillah dan akhiri hari dengan Alhamdulillah.

Semoga ALLAH Ridha dengan niat kita untuk selalu MEMBERSIHKAN HATI.
Aamiin YRA.

Semoga Bermanfaat.

Selasa, 20 Maret 2018

Adam dan Nur Muhammad

NUR MUHAMMAD 
Cahaya Nabi Muhammad SAW.

SALAH SATU amalan yang konsisten dilakukan oleh para ulama salaf, bila seruan adzan sampai pada "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah" mereka mencium ujung kedua jempol mereka sembari mengucap:

مرحبا بحبيبي وقرة عيني سيدنا محمد بن عبد الله

(Marhaban bi-habibi wa qurrati 'ainiy sayyidina Muhammad ibn Abdillah).
Setelah itu ujung jempol itu mereka usapkan ke kedua kelopak mata mereka. Apa pasal?

Imam Abdullah ibn Alwi al-Haddad rahimahullah dlm kitabnya:

سبيل الإدكار والإعتبار فيما يمر بالإنسان من الأعمار

menjelaskan bhw setelah Nabi Adam
diciptakan oleh Allah para malaikat selalu membuntutinya ke mana pun ia pergi.

Melihat fenomena tsb ia heran, lalu bertanya kpd Allah, "Ya Allah, mengapa para malaikat itu selalu membuntutiku?" Allah menjawab:
"Wahai Adam, mereka sangat tertarik pada cahaya seseorang dari keturunanmu yang ada di sulbimu".

Lalu Nabi Adam memohon agar cahaya itu dipindahkan ke bagian depan raganya.

Maka Allah pun memindahkan cahaya tersebut ke tempat di antara kedua alis Nabi Adam, dan kontan saja para malaikat berebut utk selalu berada di hadapannya dan memandangi wajahnya. Merasa semakin penasaran, Nabi Adam lalu mohon agar Allah berkenan menampakkan cahaya itu kepadanya. Maka Allah pun menampakkannya di kuku kedua jempol Nabi Adam. Ternyata cahaya itu luar biasa indah membuat Nabi Adam terkagum-kagum padanya. "Ya Allah, cahaya siapakah ini?" tanya Nabi Adam. Allah menjawab, "Wahai Adam, itu adalah Nur Muhammad. Seandainya tdk karena dia maka tdk Aku ciptakan jagad raya ini".

Nabi Adam sangat bangga dengan Nur Nabi Muhammad SAW. yg ada pada dirinya. Ia pun lantas mencium kedua jempolnya sambil mengucap: Marhaban Bi Habibi Wa Qurroti 'Aini... dst, kemudian diusapkannya cahaya itu ke kedua matanya.