Selasa, 18 September 2018

Kesehatan tubuh

BISAKAH BERBICARA DENGAN TUBUH ANDA MENJADI JAWABAN KELUHAN KESEHATAN ANDA?
21 Mei 2016
Oleh: Carolanne Wright
Kontribusi penulis untuk Wake Up World

Jangan bimbang, pikiran dapat menjadi alat penyembuhan yang kuat. Dan ilmu pengetahuan mulai mengakui apa yang telah dikenal oleh para penyembuh, para intuitif, shaman  dan guru spiritual selama ribuan tahun. Peneliti seperti Bruce Lipton, Ph.D. telah menunjukkan bahwa pikiran kita, baik secara sadar atau tidak, memiliki dampak yang mendalam pada tubuh kita - sampai ke tingkat sel dan DNA kita. Dari waktu ke waktu, telah menunjukkan bahwa ketika kita memperlakukan diri kita dengan buruk melalui pikiran dan percakapan serta keyakinan, kesehatan pada akhirnya akan menderita. Untungnya, sebaliknya juga benar. Ketika kita berada dalam keadaan cinta murni tanpa syarat - mukjizat terjadi sebagai hal yang biasa.

Mengambil cerita dari seorang wanita yang menderita kanker stadium IV. Tubuhnya hancur dari terapi konvensional - ia telah kehilangan rambutnya dan berat badan, menua dengan cepat dan kesakitan. Dia pada dasarnya sekarat. Pada suatu malam, saat dia berdiri di depan cermin, melihat tubuh kurus, dia sangat terpukul  dan timbul kasih sayang sepenuh hati untuk dirinya sendiri. Dia mulai berbicara dengan penuh kasih kepada tubuhnya, layaknya ia berkata kepada anak kecil yang ketakutan, mengatakan kepada dirinya sendiri/tubuhnya betapa dia sangat mencintainya. Dia juga menyatakan penyesalannya karena ia selama ini tidak menunjukkan cinta sejati dan hormat terhadap tubuhnya. Percakapan berlangsung untuk beberapa waktu. Kemudian dia tidur dan merasa damai dan puas dimana selama bertahun-tahun tidak pernah dia rasakan. Sebagaimana ia ceritakan, ini adalah awal dari pemulihan yang mencengangkan.

SETIAP PIKIRAN BERARTI
Biasanya kita tidak memberikan banyak perhatian pada pikiran-pikiran yang berputar di kepala kita – dan ini merupakan kesalahan besar. Berikut ini alasannya. Kata-kata negatif bersenandung di latar belakang otak kita dan sedang didengar oleh sel-sel kita sepanjang hari. Sebagaimana Ian Brown telah menunjukkan pada bukunya “Kata-kata Berguna Untuk Sel Anda: "Sel adalah penimbun - emosi, pikiran, dan pengalaman-pengalaman sebelumnya - dan tidak ada yang dapat dihentikan kecuali Anda memberitahu pikiran dan emosi untuk pergi."

Kabar baiknya adalah bahwa sel-sel kita juga menyerap penuh kasih sayang, semangat, pikiran dan kata-kata positif. Saya masih ingat mendengar seorang Rinpoche Tibet terkenal, mengatakan bahwa setiap pikiran – satu pikiran sangat berarti. Pada saat itu saya berpikir: "Ah masa sih?." Sekarang saya paham. Bahkan para ilmuwan kini menyadari bahwa DNA dapat di program dengan kata-kata dan frekuensi.

Alih-alih membombardir sel-sel kita dengan pikiran dan keyakinan yang tidak begitu bermanfaat, kita bisa mulai menyembuhkan diri dengan pemahaman pertama bahwa kita tidak hanya otak yang didukung oleh tubuh yang signifikan - orientasi buruk di sebagian masyarakat Barat saat ini. Sesungguhnya kami ini merupakan sistim yang sangat cerdas di mana masing-masing bagian memiliki kesadaran yang unik yang memberikan kontribusi untuk keseluruhan.

KATA-KATA POSITIF KEPADA TUBUH UNTUK PENYEMBUHAN
Praktisi Medis intuitif Caroline Myss ingat saat dia menerima "pesan" yang kuat dari hati (liver) seorang klien, yang menyatakan bahwa ia sedih dan bingung. Ketika Caroline mempertanyakan wanita tentang hal itu, klien malu-malu mengakui bahwa ia kesal terhadap hatinya karena tidak "bekerja sama" menjadi sehat. Hal yang sama berlaku untuk setiap organ dan sel dalam tubuh - semua mendengarkan (dan menanggapi) pikiran kita.

Ketika kita mengakui saling ketergantungan yang luar biasa ini dalam diri kita, kita dapat mengembangkan hubungan yang penuh kasih dan hormat dengan tubuh, organ-organ dan sel-sel kita. Menenangkan pikiran melalui meditasi dan mendengarkan tubuh kita adalah langkah pertama yang baik. Anda akan terkejut akan informasi yang muncul ke permukaan. Kami kemudian bisa mengatakan dengan suara keras kata sederhana dengan niat tulus: Aku mencintaimu. Beberapa mulai dengan area spesifik yang bermasalah, orang lain menyelimuti seluruh tubuh dengan kata-kata penyembuhan.

Therese Wade, MSc menawarkan tips tambahan yang ada pada bukunya “Sel Anda Mendengarkan: Bagaimana Berbicara dengan Tubuh Anda Dapat Menyembuhkan”:

• Sapalah tubuh Anda dengan kasih sayang yang tulus, memahami bahwa tubuh terdiri dari sel-sel yang memiliki kesadaran dan mengalami emosi.
• Membangun kepercayaan dengan melibatkan tubuh Anda dalam percakapan mental yang positif tentang keinginan Anda untuk Anda berdua bekerja sama dan mengatasi penyakitnya.
• Memungkinkan perubahan dalam percakapan dengan menggunakan pikiran dan kata-kata berbeda yang menimbulkan emosi yang tinggi secara spontan.

Dengan tujuan yang sama, pemimpin spiritual Osho menambahkan:
"Setelah Anda mulai berkomunikasi dengan tubuh Anda, hal-hal menjadi sangat mudah. Tubuh tidak perlu dipaksa namun dapat dibujuk. Seseorang tidak perlu bertarung dengan tubuh – itu sangat buruk, kekerasan, agresif, dan konflik apapun akan menciptakan lebih banyak ketegangan. Jadi Anda tidak perlu berada dalam kondisi yang menimbulkan konflik (tegang) - biarkan kenyamanan menjadi penguasa".
Osho mengingatkan kita bahwa penyakit yang berulang dan kronis dapat mengindikasikan penyakit serius, sehingga harus bijaksana untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan berpengalaman untuk di evaluasi. Selain itu, jangan menyebutkan ketidak-nyamanan atau rasa sakit/penyakit, namun Anda harus berbicara langsung kepada otak / tubuh.

Di bawah ini Osho memberikan dua contoh bagaimana menyambut ketidak seimbangan dalam tubuh:
Berat badan: "Pertama beritahukan otak bahwa Anda mengirim pesan ke tubuh, dan bahwa otak harus menyebarkannya. Kemudian beritahukan tubuh bahwa 5 pound atau kilo yang berkurang akan ideal dan bahwa Anda mencerna secara normal. Jangan melibatkan cara makan sama sekali. Hanya memberitahu tubuh bahwa penurunan beberapa kilo diperlukan. Dan ketika Anda sampai di sana, beritahu tubuh untuk tetap berada pada berat ideal, tidak ada kebutuhan untuk kehilangan berat badan lagi atau naik. "

Migrain: "Berbicaralah kepada tubuh dengan dua cara. Pertama berbicara ke seluruh tubuh, mengatakan bantuan diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit ini dalam otak. Jelaskan kepada tubuh bahwa sakit ini  bukan alami. Tidak perlu berada pada rasa sakit ini. Kemudian berbicara ke otak secara langsung, melalui kata-kata Anda sendiri mengatakan, "Aku mencintaimu tapi rasa sakit ini bukan bagian dari alam, dan sekarang saatnya untuk mengembalikan ke tatanan semula." Dan pada saat  migraine hilang ingatkan otak agar tidak kembali. "

Pada akhirnya ia yakin bahwa "Manusia perlu diajarkan bagaimana berteman dengan tubuh" agar  dapat benar-benar sembuh dan sehat.

Sabtu, 15 September 2018

Resonansi

KEHADIRAN DIRI SEJATI DALAM KEHIDUPAN

Kehadiran sejati adalah kesadaran murni. Kesadaran murni ini dibatasi oleh jiwa manusia. Jiwa manusia di wakili oleh pikiran dan emosi manusia. Jiwa adalah badan berbentuk gelombang elektro magnetik atau dikenal juga dengan istilah bioplasma.

Dalam jiwa inilah tersimpan data dalam bentuk gelombang yang di ikat oleh saraf dalam otak kita. Informasi pada jiwa ini bersifat dualitas yaitu kebaikan dan keburukan. Ada potensi yang siap untuk digerakkan, jadi informasi ini bersifat dorman atau informasi tidur. Tinggal manusia memilih mana yang akan dihidupkan, atau dalam istilah fisika mana yang mau digetarkan sehingga getarannya akan meresonansi informasi alam semesta dengan kesamaan frekuensi.

Jadi belenggu atau benteng penghubung antara dunia fisik dan kesadaran murni adalah jiwa kita. Kesadaran murni bersifat mutlak tidak memihak dan bersifat universal. Mutlak baik dan benar. Karena sesuai dengan fitrah kemanusiaan.

Untuk terhubung dengan kesadaran murni itulah manusia harus menyucikan jiwanya. Atau dalam istilah vibrasi atau getaran harus bergetar dalam frekuensi tinggi. Yang dalam buku Power vs Force dikenal dengan pure Consciousness.

Atau dalam istilah data... Data yang harus di masukkan atau dipakai adalah data kebaikan yang murni. Kebaikan yang Universal. Kebaikan yang bebas dari ego kepentingan individualistik.

Dalam istilah islam pembersihan jiwa itu disebut taubat dengan cara istighfar. Dan tidak cukup dengan istighfar ucapan saja, namun istighfar dengan tingkah laku untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Berpindah kuadran ke arah yang positif.

Jiwa yang bersih akan terhubung dengan kesadaran murni itu. Terhubung dengan jati diri kita yang siap untuk kita gunakan dalam kehidupan sehari - hari dengan passion kita. Karena jati diri ini terhubung dengan Tuhan, maka informasi dari Tuhan akan mengalir kepada kita sehingga mudah mendapatkan Info yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam kondisi inilah subjek atau seseorang mengalami keadaan terilhami.

Dalam keadaan terilhami inilah yang akan mempercepat proses suatu tujuan atau tindakan. Karena tindakan itu sudah sesuai atau berada pada jalur yang lurus dan terpendek sehingga lebih cepat sampai, atau jalan tidak berliku - liku.

Perasaan subjek juga akan menjadi tenang dan damai tidak merasa khawatir dengan masa lalu dan masa depan. Karena dia yakin berada pada jalan yang lurus dan benar dan sudah hidup bersama dengan sang sumber yaitu Tuhan semesta Alam.

ST

~salam ~

Jumat, 14 September 2018

Senyawa

Dibalik apapun yang anda lihat, apakah itu tanaman, bunga, bebatuan, gunung, pantai dan lain sebagainya terdapat sebuah keindahan yang hadir disana. Ya dibalik keindahan eksternal itu ada keindahan internal yang sangat tenang dan membahagiakan.

Mengapa bisa demikian? Itu karena sejatinya kita dan apa yang ada dialam semesta adalah wujud sang sama... Diri sejati yang sama. Yang terjadi hanyalah menyamakan frekuensi dengan menyadari saat ini. Pada saat diri sejati hadir dan menyadari itulah yang disebut dengan kehadiran sejati. Wujud sejati yang sadar dengan dirinya sendiri itulah yang dinamakan kehadiran sejati. Dan itu hanya bisa dirasakan saat ini sekarang.

Takdir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut,“Tulislah”. Kemudian qalam berkata,“Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman,“Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud)