Rabu, 02 September 2020

Dua Nafsu

RAKSASA RUKMUKA DAN RUKMAKALA [ MENGALAHKAN HAWA NAFSU]

[ Serat dewa ruci bagian dua.]

Dalam serat Dewa Ruci dikisahkan Arya sena/Bima setelah sampai di gua gunung Candramuka, air yang dicari ternyata tidak ada, lalu gua dan sekitarnya diobrak-abrik. Raksasa Rukmuka dan Rukmakala yang berada di gua terkejut, marah dan mendatangi Arya sena/Bima.

Namun walau telah dijelaskan niat kedatangannya, kedua raksasa itu tetap marah karena merasa terganggu akibat ulah Sena. Terjadi perkelahian ....... Namun dalam perkelahian tersebut, dua Raksaksa tersebut kalah, ditendang, dibanting ke atas batu dan meledak hancur lebur. 

Arya Sena tetap mengamuk dan mengobrak-abrik lagi apa yang ada di dekatnya sampai kelelahan, dalam hatinya ia sedih dan berfikir bagaimana caranya mendapatkan air suci tersebut.

Hikmah dari kisah di atas adalah yang dimaksud dengan Bima masuk ke gua gunung Candramuka adalah yaitu melakukan dzikir nafas atau meditasi. Gua di gunung di situ bermakna dua lubang hidung manusia. Jadi dzikir nafas itu adalah sarana untuk mencapai makrifatullah.

Dalam perjalanan menuju Allah itu banyak sekali rintangannya, dalam kisah di atas ternyata di dalam gua itu terdapat  Raksasa Rukmuka dan Rukmakala hal itu bermakna hawa nafsu yang terdiri dari Nafsu Ammarah dan nafsu Alluwamah.

1. NAFSU AMMARAH 
Nafsu Ammarah adalah jiwa yang berperan untuk memerintahkan kepada hal-hal yang jelek atau keburukan.

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ 

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. [Qs. Yusuf: 53 ] 

Nafsu Ammarah ini cenderung kepada tabiat badaniah, mendorong nafsu untuk kesenangan dunia secara berlebih-lebihan atau berfoya-foya dengan cara terlarang berdasarkan syari’at, senantiasa menarik hati untuk berbuat kejahatan dan sebagai sumber dari dari sifat  yang tercela, seperti:  1.pelit, 2. dengki, 3.bodoh, 4.sombong, 5. marah, 6. sangat cinta dunia, 7.senang melakukan perkara jelek/hina .  

Jika jiwa Ammarah ini kita kalahkan maka semua sifat tujuh di atas akan terkikis dan menjadi hilang dalam diri manusia. Sehingga hati menjadi lunak, hawa nafsu mulai bisa dikalahkan.

2.Nafsu Aluwamah. 
Nafsu Aluwamah yaitu jiwa yang mampu memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk, ia menyadari bahwa perbuatan melanggar perintah Allah itu dosa, akan tetapi kadang maksiat, kadang taubat, jiwa yang sering berubah, jiwa yang masih sering terombang-ambingkan antara ketaatan dan kemaksiatan. Allah berfirman:

 وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ 

Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). QS. Al-Qiyamah [75]:2) 

Adapun sifat-sifat Nafsu Aluwamah itu adalah: 1. Menyesal 2. Mengikuti kesenangannya (sexual) 3. Menipu 4. Menggunjing 5. Riyak/pamer 6. Dholim/Aniaya   7. Lupa pada Allah    8. Bohong 9. Ujub(membanggakan amalnya) 

Jika jiwa Aluwwamah ini kita kalahkan dengan mujahadah (berperang melawan hawa nafsu) maka semua sifat tujuh negatif di atas dan kecenderungan hawa nafsu sexnya (zina)akan terkikis dan menjadi terkendali dalam diri manusia. 

Itulah symbol Raksasa Rukmuka dan Rukmakala adalah Nafsu Ammarah dan Nafsu Lawwamah dalam kisah Dewa Ruci di atas. Kedua hawa nafsu tersebut sangat mendasar sekali dan dominan dalam diri manusia makanya  disimbolkan seperti raksasa. Karena manusia banyak yang dijajah dan dikendalikan oleh hawa nafsu tersebut.

Sebetulnya masih ada beberapa jenis nafsu lainnya, tetapi yang paling mendasar dan utama adalah kedua jenis nafsu di atas, jika keduanya sudah kita kalahkan, maka nafsu-nafsu lainnya semkain mudah ditundukkan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَعْدَى عَدُوَّكَ نَفْسُكَ الَّتِي بَيْنَ جَنْبَيْكَ

 " Dari Ibnu Abbas ra. Berkata: Rasulullah Saw. Bersabda: "Musuhmu yang terbesar, ialah nafsumu yang berada diantara dua lambungmu" . [Hr.Imam al-Baihaqi]

Sekarang ini ummat Islam lagi semangat-semangatnya demo, tolak Aseng dan Asing, Turunkan Presiden, Penjarakan Gubenur, Awas komunis bangkit kembali. Tetapi pernahkah kita  berdemo pada diri kita sendiri:  "Usir Nafsu Ammarah dan Nafsu Aluwwamah", "Turunkan Ego", "Penjarakan Hawa Nafsu", "Awas Bisikan nafsu Bangkit kembali".

Sebagai penutup ada sebuah riwayat :

" Dari Jabir Ra. Berkata: Datang ke Rasulullah صلى الله عليه وسلم orang-orang yang baru selesai berperang. Lalu Rasulullah Saw. berkata: "Kalian menuju ke tujuan yang terbaik. Kalian menuju dari dari jihad yang lebih kecil ke jihad yang lebih besar. "Mereka bertanya:" Apa itu jihad yang lebih besar? "Nabi menjawab:" Perjuangan seorang hamba melawan hawa nafsunya. " [Hr. Baihaqi]

Rabu, 29 Juli 2020

hakikat shalat

** MENGENAL RUKUN & HUKUM SOLAT **

Sholat itu ada Nyawanya,
ada Nafsunya,
ada Tulangnya,
ada Kepalanya,
ada Tangan dan Kakinya, 

1. TAKBIRATUL IHRAM itu Nyawa Sholat.
Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu :
1.1. Tuba’dil
1.2. Munajat
1.3. Mi’raj
1.4. Ihram

2. NIAT itu Nafsu Sholat.
Karena Niat adalah pernyataan dari pada kehendak untuk mewujudkan asal dari pada cita-cita Manusia.

3. AL-FATIHAH itu Kepala Sholat.
Karena membaca Al-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan hambanya, maka hendaklah ketika membaca Al-Fatihah seolah-olah jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata langsung dengan Tuhan.

4. TUMA’NINAH itu Tubuh Sholat.
Karena tanpa Tuma’ninah di dalam Sholat itu tiada beradab maka hendaklah perangai tubuh di hadapan Tuhan yang Maha Mulia lagi Maha besar harus tertib.

5. RUKU dan SUJUD itu Tulang.
Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk dibawah kebesaran Allah SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci,
Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh bangkit dari Ruku,
Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah SAW, dan menilik kepada keesaan Allah SWT.

Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah dan bodoh.
Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang menyatakan bahwa kita telah kembali dari pada semula dalam keadaan suci, saat mana didalam alam Arwah sejak hari ALASTU.
Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud.

 6. TAHYAT itu tangan Sholat.
Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di umpamakan engkau duduk tajjali berhadapan nyata dengan Tuhan.
Saat itu engkau menerima atas pernyataan keampunan, rahmat dan petunjukNya.
Duduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH, Qalbu Mu’minin, di atas Baitullah.
Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk kanan itulah hakekat pernyataan atas janji, sumpah dan saksi semula di dalam hari ALASTU yakni membenarkan bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya,

sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah kebesaran Allah hingga diri yang pasrah itu tersungkur suci di dalam tubuh INSANUL KAMIL.

Bahwa,
Tahyat itu asal Sholat,
6.1. Puji Nabi Muhammad SAW kepada Allah Ta’ala ketika dibawah Arsyi.
6.2. Puji Allah SWT kepada diri Nabi Muhammad SAW.
6.3. Puji Malaikat didalam Arsyi dan sekalian hamba yang Latif.

 
7. SALAM itu Kaki Sholat.
Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih dahulu tilik nyata-nyata bahwa diri yang suci itu tersungkur sunyi sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena asyik Murakabah dengan Allah SWT,
Memberi salam itulah suatu pernyataan kepada malaikat yang di kanan dan di kiri, bahwa kita telah datang kembali dari alam Munajat kepada Allah SWT.

Demikian, sekedar fakir sampaikan “Mengenal RUKUN & HUKUM Solat”

** SOLAT DALAM ILMU HAKIKAT **

Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.

Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU (alif–lam–ha–mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s

“ALIF” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.

“LAM” Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.

“HA” Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya.

“MIM” Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.

“DAL” Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia )

.
RINGKASAN ALHAMDU

.
ALIF = Niat
LAM = Berdiri Betul
HA = Ruku’
MIM = Sujud
DAL = Duduk Antara Dua Sujud
.

URAIAN TENTANG NIAT

Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi Ta’ala
Usul Diri Rangka Nyata Allah

Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita
Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul
Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.

Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af’al Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.

.
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
Allah = Sifat Napsiah = 1
Hu = Sifat Salbiah = 5
Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14

Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”.

.

CARA- CARA SHOLAT HAKIKI

.

HAKEKAT SHOLAT :

Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt.

Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)

Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.

Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia)

Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah semata.

Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72

“Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu”

Artinya :

“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :

“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”

.

“Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.”

Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah.

.

Hadits Qudsi….

“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU”
“Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya”

.

Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)

Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :

a. Fiqli (perbuatan) 
b. Qauli (bacaan)
c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).

.

Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?

.

Pengertiannya  sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .

1. AH itu menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di.

.

Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?

.
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.

Dua kalimah syahadat pada :

Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia)

Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH

Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH

Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD

Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD

.

Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?

.
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif” dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati :

Niat Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”

Dalilnya :

“LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)

“LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH”
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah

“WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH”
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah

“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ”
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu

“IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U”
Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI”
Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)

.
Sedangkan :

Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang
Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.

.

HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT

Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah swt

Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :

1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir

.

7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka’abah.

.

HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT  :

.

“Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar”

Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :

1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadah

Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat sifat.

Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.

.

DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.

.

Hakekat zakat dalam sholat ialah :

Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik kepada Allah SWT.
“iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”

Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.

.

HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :

.

a. Tidak Boleh Makan Dan Minum
b. Mata Berpuasa
c. Telinga Berpuasa
d. Kulit Berpuasa
e. Hati Berpuasa.

.

SHOLAT HAKIKI

.

Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-

1 Sholat Syariat
2 Sholat Tharikat
3 Sholat Hakikat
4 Sholat Makrifat

ke 4 jenis Sholat diatas  berkaitan antara satu dengan yang lainya.

Firman Allah swt :
“Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.

Hadist Nabi :
“Assholatu imanuddin”
Sholat itu tiang agama.

#copas

Kamis, 23 Juli 2020

Syaikh Saman

Manaqib singkat Syekh Samman Al Madani.

Nama beliau adalah Ghauts az-Zaman al-Waliy Quthb al-Akwan asy-Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah ﷺ.

Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah Ahlul Bait Nabi beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dengan Imam Asy’ari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Imam Asy-Syafi’i madzab fiqih furu’ ibadatnya, dan Imam Junaid Al-Baghdadi dalam tasawufnya.
.
Beliau Ra. tinggal di Madinah menempati rumah yang pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra. (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada bandingannya, kecuali para Anbiya wal Mursalin). .
Syekh Samman Al-Madani meninggal dunia pada hari Rabu 2 Dzulhijjah tahun 1189 H, dan dimakamkan di pemakaman Baqi’ bersandingan dengan maqam  para Istri Rasulullah ﷺ.
.
 Para ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang melazimkan membaca Manaqib Sayyidi Syekh Samman (Ratib Samman) berjamaah dengan orang banyak dan membaca al-Qur’an serta bertahlil kemudian bersedekah semampunya dan pahalanya dihadiahkan kepada Sayyidi Syekh Samman, niscaya ia akan dimudahkan rizqinya oleh Allah Swt.

Syekh Samman pernah berkata, diri­nya tidak mati, hanya pindah dari dunia ke tempat yang tersembunyi, alam bar­zakh. Kalaupun sekiranya ia dianggap mati, ia menyarankan untuk menziarahi kuburnya dan berdzikir di sana. Ia berpesan kepada siapa pun agar berwasilah kepadanya jika menghadapi suasana terdesak.
.
📕 dari berbagai sumber.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ ءآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Minta rela,doakan ulun,ulun mendoakan pian

Kamis, 16 Juli 2020

Perlu Dikaji

Jadi,  atom hanyalah 4.9 %  komposisi  alam semesta ini,  sisanya : 0,01% Photon,  0.1% Neutrinos,  26,3% materi gelap,  68,7% Konstanta kosmologi atau populer disebut sebagai energi gelap.

Rabu, 01 Juli 2020

Malaikat bershalawat

SEMUA MALAIKAT TIDAK PERNAH BERHENTI BERSHOLAWAT

Allah (swt) menjadikan para malaikat yang pertama mengetahui tentang Sayyidina Muhammad (saw).  Ketika Dia (swt) menciptakan Cahaya Nabi (saw), yang merupakan makhluk pertama yang Dia ciptakan, para malaikat kemudian melihatnya tanpa henti dan Allah (swt) memerintahkan mereka untuk bershalawat atasnya non stop.

Setiap shalawat yang sampai pada Nabi (saw) memantulkan pahala, keberkahan dan rahmat kepada umatnya dan Nabi (saw) tidak menyimpan apa pun untuk dirinya sendiri karena beliau membagikan semua kepada umatnya. Sulit bagi manusia untuk memahami hal ini, khususnya di zaman sekarang, tetapi yang ingin saya katakan sekarang akan menjelaskan semuanya, meskipun mereka akan bertanya, "Siapa yang mengatakan hal itu kepadanya?"

Allah (swt) menciptakan dan memberi ilmu kepada Nabi (saw) yang kemudian memberikannya kepada orang-orang yang dapat memahaminya.  Bahkan jika kita tidak dapat memahaminya dengan tubuh kita, ruh kita akan paham, karena Nabi (saw) berbicara kepada ruh kita, bukan kepada tubuh fisik kita.

Bukti terhadap hal ini adalah bagaimana Allah (swt) membawa Nabi (saw) ke Qaaba qawsayni aw adnaa, di mana beliau masih tetap mengalami mi'raj karena di makam sucinya, beliau hidup, dan hal ini sudah sering kami jelaskan secara mendetail; Allah (swt) mengembalikan ruh Nabi (saw) ke jasadnya ketika ada seseorang yang bershalawat atasnya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits,

ما من أحد يسلم عليَّ إلا رد الله عليَّ روحي حتى أسلم عليه

Tidak ada orang yang menyampaikan salam untukku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku untuk menjawab salamnya. (Abu Dawud)

Mengenai hadits ini, Imam Suyuti (ra) mengatakan di dalam tafsirnya bahwa Nabi (saw) bersabda, "Aku dalam keadaan segar, dan hidup di dalam kuburku.  Siapa pun yang bershalawat atasku, Allah akan mengembalikan ruhku untuk membalas shalawatnya."  Ini artinya kapan pun seseorang mengirimkan shalawat pada Nabi (saw), Allah (swt) akan mengembalikan ruh Nabi (saw) untuk merespon shalawat tersebut.

Dan Nabi (saw) bersabda,

من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا

Barang siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. (Sahih)

Imam Suyuti (ra) berkata, "Ruh Nabi (saw) selalu berada di sana dan hidup, karena setiap saat ada ribuan orang yang mengirimkan shalawat untuknya, itu artinya ruhnya tidak pernah meninggalkan jasadnya dan beliau selalu hadir." 

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ

(Mawlana Shaykh Hisham Kabbani)

Kamis, 25 Juni 2020

Pancer

.

Dulur papat limo pancer adalah saudara yang menyertai kelahiran kita, dasarnya dari ayat di setiap kelahiran manusia disertai malaikat penjaganya. Maka malaikat penjaganya inilah yang oleh orang jawa disebut dulur papat limo pancer. Saudara kita yang empat adalah kawah/ketuban, ari2/plasenta, getih/darah dan puser/tali pusar. Dan pancernya adalah si jabang bayi khalifah Allah di muka bumi. Orang arab menyebutnya dengan malaikat JIBRIL MIKAIL ISRAFIL dan IZRAIL.

Minggu, 21 Juni 2020

Warisan Nabi

Hakikat NABI dan RASUL
============================

1. Nabi ADAM pangkatnya adalah Khalifatullahu
2. Nabi NUH pangkatnya adalah Habibullahi
3. Nabi IBRAHIM pangkatnya adalah Khalillullahu
4. Nabi MUSA pangkatnya adalah Kalamullahu
5. Nabi ISA pangkatnya adalah Ruhullahi.
6. Nabi MUHAMMAD pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a'alaihi wassalam, 
_____________________________________

Tapi sekarang beliau sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta'ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru. Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah MAJAJI-NYA, yaitu WUJUD JASMANI yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, Nyatanya adalah rupa JASMANI. 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD MAJAJI 

Muhammad majaji adalah rupa jasmani ;
MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam 
HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam
MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam 
DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam
sudah bukti menjadi MIM - HA - MIM - DAL 
 _____________________________________

Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af'al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul "bergulung" di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia. 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD HAQ 

Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit Nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut "MUHAMMAD HAKIKI". 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD HAKIKI

^ NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL
^ HAWAUN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA
MA'UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR
^ TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL
Ke empat cahaya itu menjadi lafadz MUHAMMAD. 
_____________________________________

👉 MUHAMMAD HARID

Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti... 

Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. 
Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama Yaitu SYARIAT THARIKAT HAKIKAT dan MA'RIFAT, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta'ala...

Sebab hanya Nabi Muhammad SAW yang di beri MA'RIFAT kepada Allah , kepada DZAT Sifat Maha Agung, karena mengalami MI'RAJ / MA'RIFAT DZAT, selain Rasul, tidak ada yang kebagian MA'RIFAT, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad SAW saja kepada umat-umatnya.... 

Pada waktu Baginda Rasulullah SAW masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut JABBAL IQRO, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayyidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu (Mekkah) dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah dan ke Wali (sembilan) di indonesia ini.....
_____________________________________

1. Nabi MUHAMMAD SAW 
(Gudang/Khazanah Ilmu)
LUGHOWI dan NABAWI

2. Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhum

3. Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum

4. Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum

5. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu (Pintu Ilmu)
Karamallohu Wajhahu = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri. 

6. Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.

7. Imam Sayyidina Hussain bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.

8. Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu (Mekkah)
(Syekh = Sah
Abdul = Abdinya Allah
Qodir = Qudrat dan Iradat
Jailani = Dzat Sifat) PAHAM ndak,?

9. Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah (Wali sembilan) 
_____________________________________

👉👉 BUKTI HAKIKATNYA NABI DI DIRI MANUSIA

1. Nabi ADAM Khalifatullahi,
adalah wakil Allah Ta'ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asalnya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyatanya Adam yaitu di badan, sekujur tubuh dari atas kepala sampai telapak kaki itulah wujud nyatanya Adam, Iradatnya Yang Maha Agung, untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, bikin manusia oleh manusia, bikin kambing pasti oleh kambing, itulah Allah Maha Kuasa, Iradatnya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua.
_____________________________________

2. Nabi NUH Habibullahu,
hakikatnya adalah PENDENGARAN

3. Nabi IBRAHIM Khalillullah
hakikatnya adalah PENGLIHATAN

4. Nabi MUSA Kalamullah,
hakikatnya adalah PERKATAAN

5. Nabi ISA Ruhullah,
hakikatnya adalah PENCIUMAN

6. Nabi MUHAMMAD Rasulullah,
hakikatnya adalah RASA pada WUJUD manusia, penghulu Rasul semuanya, buktinya adalah Mendengar, Mencium dan Melihat, semuanya masuk ke dalam RASA biarpun WUJUD yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak. RASA menjadi kuat karena ada yang menguatkan, Nyatanya ada HIDUP yang MELIPUTI RASA, RASA MELIPUTI lagi kepada WUJUD...

WUJUD MELIPUTI KEINGINAN/ NAFSU Yang Empat rupa ;
1. Nafsu Amarah
2. Nafsu Sufiyah/ Sawiyah
3. Nafsu Lawammah
4. Nafsu Muthmainah
_____________________________________

Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan Muraqabah, Mujahadah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat, untuk mengasingkan diri dan mencari ketenangan Jiwa, di utus ke muka bumi untuk Menyempurnakan Akhlak bathin Manusia, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair....

Proses Muraqabah, Mujahadah, Munasabah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat ini disebut THAREKAT-MA'RIFAT....

Tharekat adalah saat Baginda Muhammad SAW berjuang untuk menegakkan Agama Allah.... 

Ma'rifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: 

yang disimbolkan saat Baginda Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, Wahyu tersirat
(KALAM QODIM) di sampaikan oleh Malaikat Jibril : 
" Iqro! Iqro! Iqro!". 
"IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAUMA ALAIKA HASBI" :
(Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir) 
_____________________________________

terjadi dialog di Qolbu. Nabi Muhammad SAW = Lughowi dan Nabawi menjadi Qur'an.
Hakikat yaitu beliau mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA, (bukan seperti Guru dan murid di kelas, dan jangan di kira - kira oleh hati dan pikir, sebuah sosok makhluk dengan sayap di punggung) 

Ma'na sayap Malaikat Jibril alaihissalam ;
separuh menutupi Bumi = RAHMAT 
separuh menutupi Akhirat = MAGHFIRAH

Umat yang pada waktu itu hidup pada jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut kepada apa yang di ajarkan Baginda Nabi, di jamin pasti selamat, tidak perlu menjalani Tharekat Ma'rifat seperti halnya Nabi yang shalat sampai mengakibatkan bengkak kakinya, melalui Syariat shalat ketika Isra Mi'raj inilah Baginda Nabi Muhammad SAW melakukan puncak pendakian tertinggi, hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman... 

Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu karena kurang perlunya, pada waktu itu yang masuk Islam begitu mudah, dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW, serta hatinya percaya bahwa beliau utusannya Allah Ta'ala dan melakoni perintahnya, maka pada waktu itu semua manusia menjadi Islam (selamat)....

Jadi sekarang juga haqnya Islam adalah yang sudah ma'rifat (melihat) Baginda Nabi Muhammad SAW sambil dituruti perintahnya itulah Islam, hanya saja melihat itu bukan kepada syariatnya (Majajinya) tapi kepada hakikatnya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Maha Suci yaitu sifatnya Allah Ta'ala atau sifat Qudrat (Kuasa) Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya..... 
_____________________________________

👉 Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu lainnya yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang ilmu itu menjadi ada, adalah karena berkat jasa para Ulama sejati hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist.... 
_____________________________________

👉👉 ULAMA TERBAGI TIGA :

1. ULAMA SU' : Ulama jahat, mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam. (Ahlul Dhohir)

2. ULAMA PALSU : Ahlul Dhohir "Menjual akhirat demi dunia"

3. ULAMA SEJATI : Ulama pewaris Ruh para Nabi (Ahlul Baathin)
"Menjual dunia demi akhirat" 
_____________________________________

Warisan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam adalah : 
WAKTU - FARDHU - ILMU

😁😁😁..... UWES NGGIH dowo ....😁🙏

Senin, 15 Juni 2020

Guru Sekumpul Wali Wutub

Habib Umar: Guru Sekumpul dan Habib Abdul Qadir Jedah Pegang Wali Qutub Pada Masanya

 
Tahun 2009, Habib Umar bin Hafidz melakukan perjalanan dakwahnya di Indonesia. Salah satu tempat yang dituju adalah makam KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul). Habib Umar bahkan sampai ziarah ke makam Guru Sekumpul. Walaupun secara dhohir belum sering bertemu, tapi secara batin keduanya punya hubungan yang sangat erat.

Saat itu, Habib Umar mengisahkan bahwa  semasa hidupnya, Guru Sekumpul selalu membaca Maulid Simtud-Duror Al Habsyi di majlis maulid di Sekumpul, Martapura. Tiap malam Senin itu dibaca, sehingga arsy bergemuruh lantaran bacaan Guru Sekumpul itu.

“Pemegang Wali Qutub saat itu ada dua orang, yaitu Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jedah dan Syeikh Zaini di Sekumpul, Martapura. Aku dibukakan futuh (dibukanya ruhani) melihat Wali Qutub Syeikh Zaini berada di dalam istana yang sangat megah. Istananya bertingakat dengan banyak kebun-kebun. Istana Syeikh Zaini berada di bawah naungan Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, datuknya (Guru Kalampayan), dibawah bimbingan Syekh Samman dan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani yang diterimanya langsung dari Rasulullah SAW. Istana itu dipenuhi oleh murid-murid Syeikh Zaini,” tegas Habib Umar.

Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf adalah sosok guru mulia yang sangat masyhur pada masanya. Habib Umar termasuk salah satu murid kinasih Habib Abdul Qadir.

Habib Umar juga mengisahkan bahwa sungguh luar biasa Guru Sekumpul bersama murid-muridnya. Sungguh
beruntung orang yang menjadi murid Guru Sekumpul dan mengikuti jejak langkahnya.

“Akupun kalau datang ke Banjar pasti ziarah ke makam Syeikh Zaini minta berkah beliau,” tegas Habib Umar.

“Ketika Syeikh Zaini telah wafat, aku sering melihat Syeikh Zaini di makam Zanbal, Hadramaut, Yaman, mengunjungi dan bertemu bertatap muka dengan para Auliya. Ketika wafatnya Syeikh Zaini pada tahun 2005, aku lihat langit terbelah, para malaikat semuanya turun mendatangi Syeikh Zaini,” kisah Habib Umar.

Dalam kisah lain, pada suatu hari Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi Solo berkunjung ke tempat Wali Qutub Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jeddah. Saat itu, Habib Abdul Qadir Assegaf berkata, “Setiap wali di seluruh dunia berada di bawah telapak kakiku (di dalam kerajaanku, sebagaimana pernah juga diucapkan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)”.

“Kalau Guru Sekumpul (KH. Zaini Abdul Ghani)?,” tanya Habib Anis.

“Tidak ada dalam kerajaanku,” jawab Habib Abdul Qadir.

“Saya pernah berkunjung ke tempat Guru Sekumpul. Di sana dihadiri banyak jamaah dan membacakan kitab-kitab yang banyak dibaca para habaib juga.” kata Habib Anis lagi. Bahkan sampai dua kali Habib Anis menanyakan sosok Guru Sekumpul, tapi tetap dijawab “tidak ada” oleh Habib Abdul Qadir.

Dan untuk ketiga kalinya Habib Anis menanyakan hal yang sama kepada Al-Habib Abdul Qadir. Sejenak kemudian Habib Abdul Qadir terdiam, lalu berkata:

“Ada, tapi beliau mempunyai kerajaan tersendiri dan lengkap dengan bawahan semuanya. Dan langsung Rasulullah SAW yang memberikan kerajaan tersebut.”

Suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada Guru Sekumpul tentang sosok Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah. Dan Tuan Guru Sekumpul menjawab: “Al-Habib Abdul Qadir itu wali Qutubnya dunia.”

Kisah Habib Anis bertemu Habib Abdul Qadir ini diceritakan oleh Habib Ali yang tak lain adalah keponakan Habib Anis al-Habsyi Solo. Semoga dengan membaca kisah para wali ini, kita mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Rabu, 10 Juni 2020

Bab Tawasul

Bab Tawasul

أَلْوَسِيْلَةُ وَهِيَ مَا يُتَقَرَّبُ اِلَى الشَّيْئِ وَتَوَسَّلَ اِلَى رَبِّهِ بِوَسِيْلَةِ تَقَرُّبٍ اِلَيْهِ بِعَمَلِهِ

Artinya: “Wasilah adalah sesuatau yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang lain. seseorang bertawassul kepada Tuhannya melalui wasilah (media) Taqorrub dengan amal ibadahnya.” (Kamus Al Misbah Al Munir)

اَلتَّوَسُّلُ بِأَحْبَابِ اللهِ هُوَ جَعَلَهُمْ وَاسِطَةً إِلَى اللهِ تَعَالَى فِى قَضَاءِ الْحَوَائِجِ لِمَا ثَبَتَ لَهُمْ عِنْدَهُ تَعَالَى مِنَ الْقَدْرِ وَالْجَاهِ مَعَ الْعِلْمِ بِأَنَّهُمْ عَبِيْدٌ وَمَخْلُوْقُوْنَ وَلَكِنَّ اللهَ جَعَلَهُمْ مَظَاهِرُ لِكُلِّ خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ وَمَفَاتِيْحُ لِكُلِّ رَحْمَةٍ

Artinya: “Tawassul adalah memohon kepada Allah swt melalui perantara orang-orang yang dicintai-Nya, seperti para Nabi dan Wali. Dikarenakan mereka adalah orang-orang yang telah diridhoi dan telah diberi derajat yang tinggi di sisi Allah swt.”
(al-Ajwibah al-Ghaliyah fi Aqidah al-Firqoh an-Najiyah dalam Fiqh Tradisionalis)

Landasan tawassul adalah firman Allah swt berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اِتَّقُوْا اللهَ وَاْبَتُغْوا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِي سَبِيْلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah swt dan carilah jalan (tawassul) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al-Maidah : 35)

Pengertian ayat “وَابْتَغُوْا اِلَيْهِ اْلوَسِيْلَة” ialah mendekatkan kepada Allah dengan mentaatiNya dan melakukan sesuatau yang di ridloi olehNya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Tawassul dibagi menjadi dua:

1. Tawassul dengan amal saleh.
Dalilnya adalah sebuah hadits yang mengisahkan tiga orang yang terperangkap di dalam gua. Lalu, ketiganya bertawassul dengan amal kebaikan yang pernah mereka lakukan.
Orang pertama bertawasul dengan amal baiknya terhadap kedua orang tua. Orang kedua bertawasul dengan takutnya kepada Allah swt sehingga menggagalkan perbuatan keji yang hendak ia lakukan.
Orang ketiga bertawassul dengan amal baik yang telah ia lakukan kepada pegawainya. Pegawai tersebut bekerja tanpa mau diberi gaji. Namun setelah gaji tersebut disimpan sang majikan lalu digunakan untuk membeli hewan ternak dan berkembang biak, sang pegawai meminta gajinya. Akhirnya seluruh hewan ternak diberikan kepadanya. Berkat amal-amal tersebut, Allah swt membukakan pintu gua sehingga ketiganya dapat keluar. (HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad)

2. Tawassul dengan orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah swtseperti para nabi, wali dan syuhada’. Dalam sebuah hadits disebutkan,

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ عُمَرَ اْبنَ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ اِذَا قُحِطُوْا اِسْتَسْقَىْ بِالْعَبَّاسِ اْبنِ عَبْدِالْمُطَلِّبْ فقال أَللَّهُمَّ كُنَّا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْنَا وَأَنَا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَأَسْقِنَا فَيُسْقُوْنَ

Artinya: “Dari Anas bin Malik, bahwasanya Sahabat Umar bin Khottob ketika mengalami kemarau, maka beliau meminta hujan dan bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muthollib, beliau berkata “Ya Allah bahwasanya kami telah bertawassul kepada Engkau dengan Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan dan sekarang kami bertawassul kepada Engkau dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan itu.” (HR. Bukhori)

Mengambil kesimpulan dari hadits diatas bahwa :
– Sahabat Umar bin Khotob pernah berdoa bertawssul dengan Nabi untuk meminta diturunkan hujan.
– Sabahat Umar bin Khotob bukan bertawassul dengan Nabi saja, melainkan dengan paman Nabi juga, yaitu Sayyidina Abbas bin Abdul Muthollib.

Selain hadits di atas ada hadits lain yang menceritakan kisah seorang sahabat yang menderita sakit mata. Sahabat tersebut meminta doa kepada Rosululloh saw agar diberi kesembuhan, namun Rosululloh tidak berkenan mendoakannya, akan tetapi beliau mengajarkan doa tawassul agar dibacanya sendiri.

أَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدِ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ إِنِّى تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ فِى حَاجَتِىْ هَذِهِ لِتَقْضِى لِى فَشَفَّعْتَ فِيَّ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan berdoa kepada-Mu dengan (bertawassul melalui) Nabi-Mu Muhammad, Nabi yang penuh kasih sayang. (Wahai Nabi), sesungguhnya aku telah bertawajjuh kepada tuhanku dengan (bertawasul melalui) Engkau agar hajatku ini terkabul. Ya Allah, terimalah syafa’at beliau untukku”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa’i, al-Baihaqi dalam Dalil-dalil Nahdliyyah)

Sedangkan salah satu dasar bertawassul melalui orang yang telah mati adalah sebuah hadits:

عَنْ سَيِّدِنَا عَلِى كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ لَمَّا دُفِنَ فَاطِمَةُ بِنْتِ أَسَدٍ أُمِّ سَيِّدِنَا عَلِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ اَلَّلهُمَّ بِحَقِّىْ وَحَقِّ الْاَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِى أَغْفِرُ لِاُمِّىْ بَعْدَ أُمِّىْ

Artinya: “Dari sayyidina ‘Ali Karromallohu Wajhah: Sesungguhnya Nabi Muhammad saw tatkala Fatimah binti Asad (ibu sayyidina ‘Ali) dimakamkan, beliau berdo’a, “Ya Alloh, dengan (perantara) hakku, dan hak para Nabi sebelumku, ampunilah ibu setelah ibuku. (Fatimah binti Asad).” (HR. Thabari, Abu Nu’aim dan Ibnu Hajar al-Haitami)

Dalam hadits ini ternyata Rosululloh saw bertawassul dengan para nabi sebelum beliau. Jelas, para nabi sebelum masa beliau sudah meninggal.

Tata Cara Tawassul :
Tawasul dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun yang lazim adalah kecintaan dan membawa Al-fatihah.

Bab Tawasul

Bab Tawasul

أَلْوَسِيْلَةُ وَهِيَ مَا يُتَقَرَّبُ اِلَى الشَّيْئِ وَتَوَسَّلَ اِلَى رَبِّهِ بِوَسِيْلَةِ تَقَرُّبٍ اِلَيْهِ بِعَمَلِهِ

Artinya: “Wasilah adalah sesuatau yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang lain. seseorang bertawassul kepada Tuhannya melalui wasilah (media) Taqorrub dengan amal ibadahnya.” (Kamus Al Misbah Al Munir)

اَلتَّوَسُّلُ بِأَحْبَابِ اللهِ هُوَ جَعَلَهُمْ وَاسِطَةً إِلَى اللهِ تَعَالَى فِى قَضَاءِ الْحَوَائِجِ لِمَا ثَبَتَ لَهُمْ عِنْدَهُ تَعَالَى مِنَ الْقَدْرِ وَالْجَاهِ مَعَ الْعِلْمِ بِأَنَّهُمْ عَبِيْدٌ وَمَخْلُوْقُوْنَ وَلَكِنَّ اللهَ جَعَلَهُمْ مَظَاهِرُ لِكُلِّ خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ وَمَفَاتِيْحُ لِكُلِّ رَحْمَةٍ

Artinya: “Tawassul adalah memohon kepada Allah swt melalui perantara orang-orang yang dicintai-Nya, seperti para Nabi dan Wali. Dikarenakan mereka adalah orang-orang yang telah diridhoi dan telah diberi derajat yang tinggi di sisi Allah swt.”
(al-Ajwibah al-Ghaliyah fi Aqidah al-Firqoh an-Najiyah dalam Fiqh Tradisionalis)

Landasan tawassul adalah firman Allah swt berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اِتَّقُوْا اللهَ وَاْبَتُغْوا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِي سَبِيْلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah swt dan carilah jalan (tawassul) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al-Maidah : 35)

Pengertian ayat “وَابْتَغُوْا اِلَيْهِ اْلوَسِيْلَة” ialah mendekatkan kepada Allah dengan mentaatiNya dan melakukan sesuatau yang di ridloi olehNya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Tawassul dibagi menjadi dua:

1. Tawassul dengan amal saleh.
Dalilnya adalah sebuah hadits yang mengisahkan tiga orang yang terperangkap di dalam gua. Lalu, ketiganya bertawassul dengan amal kebaikan yang pernah mereka lakukan.
Orang pertama bertawasul dengan amal baiknya terhadap kedua orang tua. Orang kedua bertawasul dengan takutnya kepada Allah swt sehingga menggagalkan perbuatan keji yang hendak ia lakukan.
Orang ketiga bertawassul dengan amal baik yang telah ia lakukan kepada pegawainya. Pegawai tersebut bekerja tanpa mau diberi gaji. Namun setelah gaji tersebut disimpan sang majikan lalu digunakan untuk membeli hewan ternak dan berkembang biak, sang pegawai meminta gajinya. Akhirnya seluruh hewan ternak diberikan kepadanya. Berkat amal-amal tersebut, Allah swt membukakan pintu gua sehingga ketiganya dapat keluar. (HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad)

2. Tawassul dengan orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah swtseperti para nabi, wali dan syuhada’. Dalam sebuah hadits disebutkan,

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ عُمَرَ اْبنَ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ اِذَا قُحِطُوْا اِسْتَسْقَىْ بِالْعَبَّاسِ اْبنِ عَبْدِالْمُطَلِّبْ فقال أَللَّهُمَّ كُنَّا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْنَا وَأَنَا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَأَسْقِنَا فَيُسْقُوْنَ

Artinya: “Dari Anas bin Malik, bahwasanya Sahabat Umar bin Khottob ketika mengalami kemarau, maka beliau meminta hujan dan bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muthollib, beliau berkata “Ya Allah bahwasanya kami telah bertawassul kepada Engkau dengan Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan dan sekarang kami bertawassul kepada Engkau dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan itu.” (HR. Bukhori)

Mengambil kesimpulan dari hadits diatas bahwa :
– Sahabat Umar bin Khotob pernah berdoa bertawssul dengan Nabi untuk meminta diturunkan hujan.
– Sabahat Umar bin Khotob bukan bertawassul dengan Nabi saja, melainkan dengan paman Nabi juga, yaitu Sayyidina Abbas bin Abdul Muthollib.

Selain hadits di atas ada hadits lain yang menceritakan kisah seorang sahabat yang menderita sakit mata. Sahabat tersebut meminta doa kepada Rosululloh saw agar diberi kesembuhan, namun Rosululloh tidak berkenan mendoakannya, akan tetapi beliau mengajarkan doa tawassul agar dibacanya sendiri.

أَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدِ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ إِنِّى تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ فِى حَاجَتِىْ هَذِهِ لِتَقْضِى لِى فَشَفَّعْتَ فِيَّ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan berdoa kepada-Mu dengan (bertawassul melalui) Nabi-Mu Muhammad, Nabi yang penuh kasih sayang. (Wahai Nabi), sesungguhnya aku telah bertawajjuh kepada tuhanku dengan (bertawasul melalui) Engkau agar hajatku ini terkabul. Ya Allah, terimalah syafa’at beliau untukku”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa’i, al-Baihaqi dalam Dalil-dalil Nahdliyyah)

Sedangkan salah satu dasar bertawassul melalui orang yang telah mati adalah sebuah hadits:

عَنْ سَيِّدِنَا عَلِى كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ لَمَّا دُفِنَ فَاطِمَةُ بِنْتِ أَسَدٍ أُمِّ سَيِّدِنَا عَلِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ اَلَّلهُمَّ بِحَقِّىْ وَحَقِّ الْاَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِى أَغْفِرُ لِاُمِّىْ بَعْدَ أُمِّىْ

Artinya: “Dari sayyidina ‘Ali Karromallohu Wajhah: Sesungguhnya Nabi Muhammad saw tatkala Fatimah binti Asad (ibu sayyidina ‘Ali) dimakamkan, beliau berdo’a, “Ya Alloh, dengan (perantara) hakku, dan hak para Nabi sebelumku, ampunilah ibu setelah ibuku. (Fatimah binti Asad).” (HR. Thabari, Abu Nu’aim dan Ibnu Hajar al-Haitami)

Dalam hadits ini ternyata Rosululloh saw bertawassul dengan para nabi sebelum beliau. Jelas, para nabi sebelum masa beliau sudah meninggal.

Tata Cara Tawassul :
Tawasul dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun yang lazim adalah kecintaan dan membawa Al-fatihah.

Jumat, 05 Juni 2020

Khalwat

Meditasi atau Tafakur Membuka Kekuatan Surgawi

Grandsyekh (q) mengatakan agar kita melakukan meditasi atau tafakur, dan setiap Muslim harus melakukannya, sebagaimana Nabi (saw) bersabda, 

تفكر ساعة خير من عبادة سبعين سنة

Tafakur selama satu jam lebih baik daripada 70 tahun ibadah. (Nuzhat al-Majalis)

Mengingat Allah (swt) (tafakur atau kontemplasi atau meditasi) selama satu jam adalah lebih baik daripada tujuh puluh tahun ibadah
Lakukanlah tafakur atau meditasi selama satu jam dan kalian akan diberi ganjaran 70 tahun ibadah.  Apakah poin utama untuk ditafakuri?  Bahwa seluruh kebaikan yang kalian miliki berasal dari-Nya dan segala keburukan berasal dari diri kalian.  Kami telah mengatakannya berulang kali bahwa ada 800 manhiyyaat, hal-hal yang terlarang; dan Grandsyekh, semoga Allah memberkahi ruhnya mengatakan dalam salah satu khalwatnya bersama Mawlana Syekh Nazim, “Wahai Nazim Effendi, melalui meditasimu, melalui tafakurmu, apa pun akhlak buruk yang muncul, tulislah hal tersebut hingga mereka mencapai 800 agar engkau dapat memasuki samudra itu dan menariknya semua."  

Mawlana Syekh melakukan khalwat bersama Grandsyekh di Madinatu ‘l-Munawwarah selama enam bulan, kemudian beliau berkata, "Setiap kali aku mempunyai pikiran buruk dalam hatiku, aku mencatatnya.  Dalam hati aku bertanya, 'Bagaimana aku dapat menuliskan 800 akhlak buruk?'  Tidak mungkin aku dapat melakukannya, aku hanya dapat mencacat sebanyak 187 akhlak buruk tetapi pada saat itu Grandsyekh `AbdAllah (q) mampu menghitungnya hingga 800.”

~ Shaykh Hisham Kabbani

Kamis, 04 Juni 2020

Pesan Abah Guru Sekumpul

۩بِسْــــــــــــــمِے اللّٰهِےارَّحْمٰنِ ارَّحِيْــــــــــــــمِے۩

🌠🌹اَلسَّلَامُے عَلَيْكُمْے وَرَحْمَةُ اللَّهےِوَبَرَكاَتُهْے🌹🌠

🌠♻DZIKIR DAN AMALAN YG DIAJARKAN OLEH KH ABAH GURU SEKUMPUL♻🌠

1. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Barangsiapa membaca doa 'Allahummaghfir li ummati Sayyidina Muhammad...Allahummarham ummata Sayyidina Muhammad...Allahummastur ummata Sayyidina Muhammad...Allahummajbur ummata Sayyidina Muhammad' secara 4x berturut-turut setelah selesai sholat subuh...diantara fadhilah mengamalkannya 1. dimasukkan jumlah martabat fadhilah wali qutub 2. dijadikan kaya dan mudah rizkinya 3. naik pangkat dunia dan akhiratnya 4 akhir umurnya husnul khotimah, dan lain-lain...tetapi selain kita membaca doanya perlu diamalkan dalam kehidupan : Harus siap mengampuni/memaafkan kesalahan umat Rasulullah, harus kasih sayang kepada umat Rasulullah, harus siap menutupi aib dan kekurangan umat Rasulullah, harus menyenangkan hati umat Rasulullah "

2. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Jangan sampai kamu tidak mengerjakan sholat dhuha...sekurang-kurangnya 2 rokaat...paling afdolnya 8 rokaat...apabila kamu mengerjakan sholat dhuha maka itu ciri orang soleh..."

3. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Bacalah selesai sholat dzuhur 'la ilaha illallah almalikul haqqul mubin' 100 kali...ini amalan pintu rizki...kalau misalnya ada orang membaca 300 kali maka uangnya akan lebih banyak dari yg membaca 100 kali...kalau tidak baca sama sekali maka rizkinya itu tercecer..."

4. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Jangan sampai tidak dibaca hizbul bahr setelah asar...saya wasiatkan dg nama Allah jangan sampai tidak dibaca hizbul bahr (dari Syekh Abil Hasan as Syadzili)"

5. Ujar Abah Guru, "Kemudian setelah maghrib baca hizb yg masyhur...yaitu hizb nawawi, wirdullathif, atau burdah..."

6. Ujar beliau, "Setelah itu kerjakan sholat sunnah 6 raka'at. Karena kata Nabi saw, barangsiapa sholat 6 rokaat antara maghrib dan isya' maka pahalanya sama dengan beribadah selama 12 tahun.
"Jangan berbincang masalah dunia dulu", kata beliau.
Selesai wirid-wiridan maghrib, langsung kerjakan sholat ba'diyah 2 raka'at lalu sholat taubat 2 raka'at terakhir sholat hajat 2 rakaat...Jadi Pas 6 raka'at..."

7. Lalu kata beliau, "Sesudah isya seyogyanya membaca rotibulatthos dan rotibul haddad...supaya diberi husnul khotimah ketika mati..."

8. Sesudah sembayang witir baca istighfar nabi yunus 'la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin' 40 kali".  Di dalam dzikir tersebut ada ismul a'dzom"

9. Kata Abah Guru Sekumpul, 'Barang siapa yang melazimi membaca Do'a ini Insya Allah Bertemu Rasulullah SAW Dalam Keadaan Yaqozatan atau Mimpi
Bacaannya.....

 يَا النُّوْر يَا مُدَبِّرَ الْاُمُوْر

"Yannuur Yaa Mudabbiral Umur"--->Dibaca 100x Sebelum tidur setiap malam.

10. Ujar Abah Guru, "Ahli Tarim semuanya waliallah...ulama'nya, pedagangnya, pegawainya, sampai tukang kebunnya di sana semuanya adalah waliallah...karena itu sebelum tidur kita kirim fatihah kepada Ahli Tarim"...

11. Ujar beliau, "Sholawat Durril Azhar jangan sampai tidak dibaca...15 kali ketika hendak tidur...ujar guru Bangil, tidak sampai seminggu pasti bertemu Rasulullah dalam mimpi...ada seseorang yg mengamalkan sholawat itu...suatu malam dia tidur dalam keadaan junub...ternyata Rasulullah saw tetap datang menjumpainya...sholawatnya Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad addurril azhar wal yaqutil ahmar wannuril adzhar wa sirrillahil akbar...15 kali"...

12. Supaya dapat ilmu laduni amalannya ialah membaca sholawat nariyah 33 kali ba'da sholat tahajud

13. Ujar beliau, "Dan bacalah dzikir surat al fatihah Imam Ghozali 100 kali...bisa dicicil habis subuh 30 kali, habis dzuhur 25 kali, habis asar 20 kali, habis maghrib 15 kali, habis isya 10 kali..." 

14. Ujar beliau, "Jangan sampai sehari semalam tidak membaca alquran. Apabila sehari semalam tidak membaca alquran maka tandanya orang itu jauh dari Allah"

15. Kata beliau, "Kalau kalian ingin menjadi anak angkatku, jangan kurang sehari semalam membaca Sholawat kepada Rasulullah saw 1000 kali, terserah Sholawatnya dan Sholawat yang pendek, kata beliau adalah: "SHOLLALLAH 'ALAA MUHAMMAD"

16. Ujar Abah Guru, "Agar mendapat rizki yg tidak disangka2 baca "ya latif" 36 kali sehabis sholat fardu...aku membacanya lalu ada orang menawariku berangkat umroh..."

17. Kata Abah Guru Sekumpul, "Diantara perkataan Guru Bangil apabila kita membaca,,
بِسْم ِاللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الاَرضِ وَلاَ فِي السَّمَاء وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم
Dibaca 3× sesudah shalat shubuh dan 3× sesudah shalat ashar, fadhilahnya adalah insya Allah kita terhindar dari segala bahaya, segala penyakit serta terhindar dari kerugian.
Dan juga kita baca 7× sebelum makan dan minum, Fadhilatnya Insya Allah kita dibukakan hijab mana yang halal, yang subhat dan yang haram. kalau makanan itu berasal dari yang haram, kita dibukakan hijab oleh Allah Ta'ala makanan itu berubah menjadi ulat dan cacing, hanya kita yang melihat sedangkan orang lain tidak melihat. Dan kalau minuman itu diracuni orang, kita dibukakan hijab minuman tadi berasap..."

18. Beliau berkata, "Redaksi sholawat untuk meluaskan rizki yaitu 'Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad sholatan tamla'u biha qolbi nuron wa sholahan wa sururon wa tarzuquni biha rizqon wasi'an midroron wa ala alihi wa sohbihi wa sallim adada kulli syai' "

19. Beliau berkata, "Agar dapat rizki yang banyak lagi halal dan bermanfaat untuk menolong agama baca doa ini 11 kali, 'ya quddus ya quddus a'thinil fulus wa man adani fahuwa manfus bibarkati habib abdullah al aidrus"

20. Kata Abah Guru, "Apabila masuk rumah baca surat al ikhlas 3 kali...untuk meluaskan rizki...Rasulullah mengajarkan itu kepada sahabatnya sampai rizki sahabat itu melimpah hingga membanjiri tetangga2nya..."

21. Ujar beliau, "Di antara amalan sugih yaitu membaca 1000 kali YA GHONI di malam jum'at"

22. Ujar Syaikhuna Sekumpul, "Ini amalan untuk mendapat rezki zhohir dan bathin, dibaca pagi hari 100 kali, 'Ya fattah ya rozzaq ya kafii ya mughni"

23. Berkata Syailhuna Sekumpul, "Rasulullah pernah mengajari sebuah amalan kepada Sayyidina Ali agar diberi husnul khotimah ialah membaca, 'Allahumma barik li fil mauti wa fi ma ba'dal mauti' 27 kali."

24. Ujar beliau, "Adapun amalan supaya rumah tangga harmonis, di setiap mau masuk rumah bacalah ayat Kursi cukup 1× saja. InsyaAllah rumah tangga jadi harmonis, damai, rukun dan aman dalam rumah tangga,”

25. Ujar beliau, "Ini asmaul husna dibaca di air setelah itu diminumkan kepada anak yg nakal atau istri yg nakal, atau suami yg nakal, yg dibaca Ya WADUD 1000 kali"

26. Kata beliau, "Bila istri marah bacalah Athfa'tu ghodhoba (sebutkan nama istri) bi la ilaha illallah was tajlabtu hubbaha li bi muhammadurrasulullah shallallahu alaihi wa sallam 3 kali...insyaallah marahnya akan reda dan menjadi sayang luar biasa..."

27. Amalan untuk Isteri yang sering keguguran. Jadi supaya tidak keguguran lagi suruh Isteri kita Membaca....

يَا مُبْدِيْ  --->  ×٢٩

"Yaa Mubdiy"---> Dibaca Sebanyak 29x Sehari Semalam.

28. Apabila ada orang sering bingung maka baca asma itu (ya Mubdiy) 1000x Sehari Semalam Maka Fadhilatnya adalah untuk menghilangkan bingung...

29. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Supaya dapat manfaat yang tidak terhitung banyaknya Di dunia dan Akhirat. Tercapai urusan Dunia dan Akhirat.
Bacaannya Adalah....

  يَا مُبْدِءَ الْبَدَا ءِـعِ لَمْ يَبْغِ فِيْ اِنْشَا ءِـهَا عَوْنًا مِنْ خَلْقِهٖ   ---> ٩٩×

"Yaa Mubdi_al Badaa_i'i Lam Yabghi Fiy Insyaa_ihaa 'Aunan Min Kholqih"---> Dibaca 99x.

30. "Supaya qobul hajat sering baca 'Ya tarim wahlaha' 7 kali..."

31. Kata Abah Guru, "Apabila ada orang mampu membeli sesuatu misalkan mobil atau rumah dan kita ingin dapat membeli atau memilikinya juga maka bacalah "bismillahirrohmanirrohim
'allahumma la aisya illa aisyul akhiroh" 
maka suatu saat nanti insyaallah kita akan mampu memiliknya juga...

32. Ujar Abah Guru, "Niat membangun rumah...untuk beribadat...untuk mengumpulkan orang banyak...cara membangun rumah itu panjangnya ganjil lebarnya juga ganjil"...

33. Ujar Abah Guru, "Bila makan itu ingatlah Rosululloh saw...kenang beliau... jangan tahu nyaman aja sebelum makan...hadiahkan alfatihah buat Rosululloh... pahalanya buat Rasululloh..."

34. "Berkata Abah Sekumpul, "Apabila minum air putih atau minum obat bacalah,
ﻧﻮﻳﺖ الشفا ٔ ﺑﺒﺮﻛﺔ ﺍﻟﻤﺼﻄفى ﺻلى ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
"Bismillahirrahmanirrahim nawaitussyifa' bibarokatil Musthofa shollallohu alaihi wasallam".
Artinya, Aku niat memperoleh kesembuhan berkat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Fadilahnya dijauhkan dari segala penyakit dzohir batin dan seluruh anggota badan dimudahkan berbuat ketaatan berkat Nuur Muhammad saw"

35. Ujar Abah Guru, "Aku diajari Guru Bangil membaca surat alkautsar 3 kali lalu ditiupkan ke air yg hendak diminum...maka itu sama halnya minum dari telaga kautsar...fadilahnya tidak akan kehausan sampai sore...diamalkan terutama apabila hendak berpuasa ketika sahur...

36. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Agar mudah Hafal, kuat ingatan dan terang Hati bacaannya Adalah....

×يَا قَيُّوْم فَلَا يَفُوُتُ شَيْءٌ مِنْ عِلْمِهِ وَلَايَئُودُهُ  -->  ٢٧

"Yaa Qoyyum Falaa Yafuutu Syai'un Min 'Ilmihi Walaa Ya'uduh" ---> Dibaca 27x Apabila beserta orang banyak. Dan apabila membacanya sendirian cukup 16x saja.

37. Ujar Abah Guru,. "Supaya dapat ilmu yg manfaat dan dapat barokah guru...baca doa imam nawawi...allahummastur uyuba muallimina anna wala tadzhab barokatihim anna...yg artinya ya Allah tutuplah semua aib guruku dariku dan janganlah Engkau hilangkan barokah mereka dariku..."

38. Ujar beliau, "Dan ambillah dzikir dari nama-nama Allah yg akan mewariskan engkau segala ilmu, hafal segala ilmu, paham segala maknanya bisa membaca dan mengajarkan, bingung / kagum orang mengaji sama kamu karena... luar biasa...yaitu "ya mubdi'u ya kholiq" sekurang-kurangnya 100 kali...aku ketika dididik Guru Bangil disuruh baca itu 10 ribu kali setiap malam...insyaallah ilmu apa saja hafal, dan maknanya paham bisa mengajarkan dan enak orang yg mendengarnya..."

39. Kata Abah Guru, "Agar dapat kasyf hissi (melihat yg terdinding) dan kasyf maknawi (menyingkap lautan keindahan sifat-sifat Allah) amalannya ialah membaca 'ihdinasshirotol mustaqim' 7 kali ketika sujud terakhir...dibaca baik ketika sholat fardu maupun sholat sunnah..."

40. Kata Abah Guru, "Supaya dijauhkan dari segala penyakit baca Sholawat riq...radaksinya allahumma sholli wa sallim ala sayyidina Muhammad alladzi riiquhu dawaa'...setelah itu telan air ludah..."

41. Kata Abah Guru Sekumpul, "Amalkan Shalawat Qotadah yang Fadhilatnya Insya Allah Mata kita selalu terang sampai Akhir Umur dan Tidak terkena penyakit Mata.
Bacaannya....

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰي مَنْ عَلٰي كَفَّيْهِ عَيْنُ قَتَادَةَ   --->   ×١٠

"Allahumma Sholli 'Alaa Man 'Alaa Kaffayhi 'Ainu Qotaadah".
Dibaca 10x Setiap Pagi.
Caranya Angkat kedua ibu jari di depan Mulut sambil membaca Shalawat itu. Setelah dibaca 10x Maka tiupkan di kedua ibu jari tadi kemudian kedua ibu jari tadi usapkan kedua Mata.

42. Ujar beliau, "Ada juga amalan supaya semua doa qobul, dan ini bisa untuk engkau yang ahli mengobati...misalkan ada orang sakit kepala lalu kamu pegang kepalanya lalu kamu berdoa ya Allah sembuhkan kepala orang ini maka langsung sembuh kepala orang itu....amalan yg membuat doamu cepat qobul yaitu membaca "ya sami'u ya bashir" 100 kali..."

43. Kata beliau, "Dan di antara huruf alquran yg kamu baca sewaktu bertemu musuh...atau ketika ada maling atau perampok atau orang yg akan memukulmu...supaya selamat baca "Kaaf haa yaa ain shood haa miim ain siin qoof" membacanya sambil mengepalkan tangan...jangan dibuka genggaman tangan itu...maka musuh itu tidak akan bisa bergerak...kalau genggaman tangan itu kita buka maka kita akan diserang...kalau orang itu mendekat maka derr...pukulkan...maka langsung KO orang itu..."

44. Berkata Abah Guru Sekumpul, "Agar dipeliharakan diri dan terpelihara dari segala yang jahat dan segala masalah mudah diatasi...bacalah

اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَمِنْكَ الْفَرْجُ وَ اِلَيْكَ الْمُشْتَكَي وَ بِكَ الْمُسْتَعَان 

"Allahumma Lakal Hamdu Waminkal Farju Wa ilaykal Musytaka Wabikal Musta'an".
Dibaca 33x Pagi dan Sore

45. Ujar beliau, "Baca dalail khoirot sehari satu hizb, barokahnya luar biasa. Itu amalan paling cepat mendekatkan kita kepada Rasulullah. Itu amalan para wali sejak zaman dahulu. Apalagi yg hizb hari jumat...apabila dibaca ketika hari jum'at setelah subuh...maka setiap hurufnya itu pahalanya seperti haji dan umroh yg diterima..."

46. Kata beliau, "Sesudah sholat jumat baca "allahumma aghnini bifadlika amman siwaka wa bihalalika an haromika" 70 kali...itu doa yg diajarkan Nabi kpd Anas bin Malik...ujar Nabi siapa yg mengamalkannya maka sebelum dua jumat akan disugihkan Allah..."

47. Ujar beliau, "Sesudah wudhu baca surat al Qodar 3 kali agar di akhirat nanti masuk surga tanpa hisab".

48. Sering-seringlah memandang wali-waliallah...meskipun cuma lewat foto...jangan sampai sehari semalam tidak memandang wajah kekasih Allah...lalu ketika memandang hadiahkan alfatihah untuk wali tadi dg menyebutkan namanya...fadilahnya insyaallah anak kita akan jadi wali...kalau tidak anak kita ya cucu kita...pokoknya ke bawah nanti pasti ada yg jadi wali berkat kita cinta kepada wali...

49. Doa yg dibaca Abah Guru Sekumpul sebelum membaca maulid,
ان الله يجعلنا وذريتناوجيرننا اجمعين من عباده المتقين الثابتين على قدم القويم و في صحبة هذا الرسول الكريم و يدخلنا واياهم فى حزب اهل الله المفلحين و يمن بالشفا ٔ ٔواللطف لنا خاصة ولاخوانناالمؤمنين عامة ويجعلنا وذريتنا اجمعين من الراضين المرضيين الهادين المهديين ومن حضر هذا الجمع العظيم يكتبهم الله من عباده المتقين الصالحين وان الله يحي القلوب بما احيا به قلوب العارفين ويكتبنا وذريتنا فى ديوان عباده المتقين ويثبت قلوبنا والسنتنا على ذكره ومحبته والى حضرة النبي المصطفى صلى الله عليه وسلم الفاتحة

50. Ujar Abah Guru, "Ketika Asyroqol (mahallul qiyam) usahakan berdoa karena saat itu sangat mustajabah" Doa yg dibaca Abah Guru ketika Asyroqol (mahallul qiyam)
'Allahumma berkat Rasulullah, berkat wali-waliyullah, berkat guru-guru kami ya Allah. Mudah-mudahan kita semua, bapak ibu kami, keluarga kami, tetangga kami dan orang-orang yang cinta kepada kami ya Allah... Mendapat ampunan segala dosa dan kesalahan lahir batin seumur hidup, mendapat rahmat yang luas, selamat dunia akhirat, mati beriman sempurna, qobul segala hajat, terkumpul dalam surga bighoiri hisab...terkumpul dalam surga bighoiri hisab...terkumpul dalam surga bighoiri hisab...'

اَللّٰهُمَّےاَمِيْــــــــنْ اَمِيْـــــــــنْ ياَرَبَّ الْعَلَمِيْــــــــنْ

√Wallahu a'lamu bish-shawab
√Shallu'alanNabiMuhammadﷺ

اَللَّهُــــــــمّےصَــــــلٌےِ عَلَے سَيِّدِنَا مُحَمَّــــــــدْ وَ عَلَے آلےِ سَيِّدِناَمُحَمَّــــــــدْ كَمَے صَــــــلٌَيْتَ عَلَے سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَے وَ عَلَےآلےِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَے وَباَرِكْ عَلَے سَيِّدِنَا مُحَمَّــــــــدْ وَ عَلَے آلےِ سَيِّدِنَا مُحَمَّــــــــدْ كَمَے باَرَكْتَ عَلَے سَيِّدِناَ إبْرَاهِيمَے وَ عَلَے آلےِ سَيِّدِناَ إِبْرَاهِيمَے فِ الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدْ

Minggu, 31 Mei 2020

Ayat hakikat Taat

(("Siapa saja yg menta'ati Muhammad, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dn siapa saja yg ingkar maka Kami tdk menyuruhmu untuk menjadi pemelihara bagi manusia"))
(QS: ANNISA - 80)

Jumat, 29 Mei 2020

Cahaya Muhammad

Mula" adalah Allah yg bersifat utuh, yaitu bersifat Jabar, Qahar, Jalal, Jamal dan Kamal. Lalu Dia pilah dn pilih sifat keindahan-Nya, yaitu Jamal dn KamalNya yg disebut Ahmad (Nur Muhammad), cahaya yg terpuji, yaitu cahaya yg terpuji.  

Disebut Ahmad krn Dialah keindahan bathin, yg di dhahirkan dlm bathin Muhammad. Sedangkan yg disebut "Muham" adalah keindahan Rupa dr Muhammad. Muhammad yg saya maksud adalah manusia keseluruhan.

Jadi nyatalah, bahwa manusia adalah Muhammad, keindahan bathin dn Rupa dr sifat keindahan dn kesempurnaan Allah. Yg Allah paripurnakan dlm junjungan kita Sayyidina Muhammad bin Abdullah.

Sehingga bila kita bershalawat, niscaya inputnya adalah kita sedang bershalawat kpd diri sendiri, beserta Allah dn pr malaikat. Untuk memperindah rupa dn bathin kita. Sedangkan outputnya adalah kita sedang menyebarkan salam keselamatan bg seluruh alam.

#cipt, khadhimul sirrul asrar

Kamis, 28 Mei 2020

Menaruh segala sesuatu pada tempatnya

Adat istiadat dan budaya adalah jiwa bagi kita, dan agama adalah prilaku kita.. Sedangkan spiritual adalah hati dan rasa kita. Begitulah para leluhur telah menanamkan benih keindahan dalam prilaku dan diwariskanya kepada generasi selanjutnya.

#cipt....
#quantumqalbu

Jalan Shalawat

بِسْمِ اللّــٰهِ الرَّحْــمٰنِ الرَّحِـيْمِ

{ اَللّـٰــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّــدِنَـا مُحَــمَّدٍ وَعَـلـٰى أٰلِ سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَـرْشِ اسْتِـوٰئِى تَجَلِّيـَاتِكَ وَكُـنْـهِ هُوِيَّــةٍ تَنَزُّلاَتِكَ النُّوْرِ اْلأَزْهَرِ وَسِرِّ الْأَبْهَرِ وَالْـفَرْضِ الْجَامِعِ وَاْلوِتْـرِ اْلوَاسِعِ صَلَاةً أُشَاهِدُ بِـهَا عَـجَائِبِ الْمَلَـــكُوْتِ وَأَسْتَـجْلِــىَ بِـهَا عَـرَائِشَ الْجَــبَـرُوْتِ وَأَسْتَمْطِرُ بِـهَا غُـيُوْثَ الرَّحَمُوْتِ وَأَرْتَضُ بِـهَا عَنْ إلـٰىقَـةِ نَسُوْتِ اْلبَـهَمُوْتِ يَالاَهُوْتَ كُلِّ نَاسُوْتِ يَـا اَللّـٰــهُ }

[ Maka bagi yang mengucapkan selawat atas Nabi, pada hakikatnya memperolehi rahasia darinya. Abadikanlah oleh anda mengenai hal yang demikian itu dengan penerimaan yang sempurna, sehingga habiskanlah semua waktu anda dalam upaya mencintai Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam. Apabila anda telah melaksanakannya, niscaya ALLAH akan menyingkapkan kepada anda pelbagai keindahan berupa hakikat Muhammadiyyah. Kemudian di dalam kandungan keindahan Nabi ini, anda akan naik kepada musyahadah untuk menyaksikan keindahan Wujud Mutlak ALLAH Subhanahu wa Ta 'Alaa karena Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam berasal dari Nur Dzat-NYA. Salah satu indikasi faktual keduniawian untuk menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam diciptakan dari Nur Dzat-NYA adalah bahwa bayang-bayang tubuh Nabi tidak sampai jatuh mengenai bumi, sebagaimana bayang-bayang manusia lain pada umumnya.

Apabila anda telah membiasakan diri untuk tetap berselawat kepada Nabi, maka anda termasuk di antara orang-orang yang mewarisi sang Nabi serta menjadi imam atau panutan yang memberi petunjuk kepada segenap makhluk. Begitulah pernyataan yang keluar dari sebuah risalah berjudul Igaṡah al-Lihfan wa Mu’anisah al-Wilhan, yang ditulis oleh Syeikh Masyayikhina Quṭb az-Zaman Mawlana Syeikh ‘Abd al-Karim Muḥammad Ibn ‘Abd al-Karim as-Samman q.s.

Menurut Syeikhuna al-‘Arif bi Allah Mawlana Syeikh as-Siddiq Ibn ‘Umar Khan r.h. di dalam Syarh Qasidah ‘Ayniyyah:

“Ketahuilah bahwa Syeikh kami, ‘Abd al-Karīm as-Samman, adalah termasuk di antara ulama yang mengamalkan agama dengan kuat (qawwim) dan senantiasa berada di jalan (warid) Kalam yang qadim  (al-Qur’an), yang memerintahkan:

{ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ ابْتَغُوْا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ }

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada ALLAH dan carilah wasilah yang mendekatkan diri kepada-NYA.” (al-Ma'idah: 35)

Pertanyaannya adalah apakah wasilah  yang paling mulia daripada Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam dan apa pula wasilah (perantara) hamba untuk mengenal ALLAH yang lebih utama daripada Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam? Jawabannya adalah Nabi kita Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam itulah merupakan wasilah dan wasiṭah yang paling mulia, lantaran ia diberi keutamaan (fadilah).

Dengan segenap harapan, memohon pertolongan ALLAH Subhanahu wa Ta 'Alaa dan barakah Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam agar Cahaya Muhammad dihadirkan di hadapan anda. Apabila anda mengucapkan selawat kepada Nabi pada saat itu, maka objektifnya yang diminta, yaitu ALLAH Sallallahu 'alaihi wasallam, akan hadir di sisi anda, persis ketika anda mengucapkan kalimat: “Allahumma Solli" (Ya ALLAH, sejah- terakanlah!). Dan begitu anda melafalkan: “ta” dalam kalimat “Sollayta” maka anda akan diingatkan secara spiritual bahwa yang mengucapkan selawat atas Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam itu tidak lain hanyalah rahasia Nur-NYA yang mengalir pada segala sesuatu yang diperuntukkan bagi Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam.

Maka ketahuilah bahwa seseorang yang masuk dari Pintu Nabi untuk sampai ke hadirat ALLAH Subhanahu wa Ta 'Alaa, yakni seseorang yang me-musyahadah-kan Nur Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam, maka, tentu saja dengan sebab musyahadah tersebut, ia akan sampai kepada musyahadah terhadap Dzat ALLAH Subhanahu wa Ta 'Alaa. Di samping itu, dia lebih sempurna ketimbang Sufi-sufi lain yang menempuh jalan lain, sekalipun juga sampai kepada musyahadah-NYA. Dia menjadi lebih sempurna daripada orang yang memperoleh musyahadah tersebut melalui jalan jazbah Ilahiyyah (yang secara spontan dirangkul oleh ALLAH). Orang yang menempuh jalan terakhir ini tidaklah betul-betul mencari atau mengadakan laku spiritual yang berat atau secara khusus, melainkan hanya mengikuti apa yang diperintahkan ALLAH dengan menegakkan sifat-sifat kehambaan yang biasa.

Adapun para nabi (anbiya') dan para wali (awliya') yang mengenal Dzat ALLAH dengan sebab memandang dan menyaksikan (musyahadah) Nur Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam, mereka itulah para nabi dan para wali yang disebut dan diposisikan di bawah qadam  Nabi kita Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam. Lantaran itu pula Syeikhuna yang disebut di atas memberikan ijazah kepada saya yang fakir ini lantaran me-musyahadah-kan Nur Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam tersebut. Syeikh kami – Syeikh as-Siddiq Ibn ‘Umar Khan r.h. – itu berpesan kepada saya:

“Musyahadah-kanlah Nur Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam, karena ia mengalir ke dalam setiap rahim dan batang tubuhmu serta pada segala ka’inat (segala sesuatu yang ada) laksana mengalirnya air dalam tumbuh-tumbuhan. Insya-ALLAH ... ALLAH akan menyingkapkanmu keindahan Dzat-NYA Yang Wajib al-Wujud Yang Suci. Hal ini menjadi syarat bagi para hamba untuk dapat mengenal-NYA, sebab ALLAH tidak mungkin dapat dikenal melainkan dengan Nur-NYA yang mengalir pada kita semua para hamba-NYA dengan perantara Nur Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan, tubuh kita yang kasar dan zulmah (hina) ini sama sekali tidak dapat mengenal-NYA.” ]

» Syeikh Muhammad Nafis Ibnu Idris Al-Banjari - (Ad Durr An Nafis).

(( للهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد النور الذاتي والسر الساري في سائر الاسماء والصفات وعلى أله وصحبه وسلم ))

" اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَكُوْنُ لَكَ رِضَاءً وَلِحَقِّهِ أَدَاءً وَأَعْطِهِ الْوَسِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِيْ وَعَدْتَه وَاجْزِهِ عَنَّا مَاهُوَ أَهْلُهُ وَاجْزِهِ أَفْضَلَ مَا جَازَيْتَ نَبِيّا عَنْ أُمَّتِهِ وَصَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَ الصَّالِحِيْنَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن "

Sabtu, 23 Mei 2020

Rahmad, syafaat dan berkah

Ngaji C.I.N.T.A. 

Adalah Sayyidina Muhammad yg Allah karuniai sifat Abdun, yg merupakan tajalli lahir dn bathin Allah, yg terjadi dr keindahan Allah. 

Kelahiran Sayyidina Muhammadpun, dan sebelum beliau dilahirkan melalui proses yg panjang, yakni dr awal alam dn sgl makluk diciptakan Nur Sayyidina Muhammad lah menjadi bahan untuk penciptaan". Dlm diri Adam, dlm diri Nabi Ibrahim, dlm diri Nabi Musa, dlm diri Nabi Isa, hingga beliau dilahirkan dr rahim ibunda Siti Aminah. Dengan demikian bahwa Sayyidina Muhammad adalah Nabi yg Awal (Wal Awwal). Dan beliaupun disebut Nabi yg terakhir (Wal Akhir), krn Nur beliau kembali pd posisi Awal setelah Beliau wafat, sama seperti disaat beliau belum terlahir. Seperti saat Nur beliau ada dlm diri Nabi Adam, dalam diri Nabi Ayub, dalam diri Nabi Zakaria dan Nabi" yg lainya. Sekarang setelah beliau berpulang,  pun Nur beliau berada dlm setiap diri Umatnya, yg menggerakan umatnya untuk shalat, beramal shaleh, bertauhid, bershalawat dn sgl bentuk kebaikan yg lain. 

Dengan demikian, beliaulah Nabi, petunjuk dn pelita yg mampu memberi syafaaf dan pertolongan kini dn nanti. Syafaat adalah hak priogratif Rasulullah dr Allah, bg umatnya, untuk memberikan pertolongan, bimbingan dan siapa" yg berhak beliau selamatnya. Yg mana Allah sendiri tdk mau menginterfensi hak syafaat beliau, dn walaupun Allah mampu menginterfensi, meskipun Dia berkuasa atas segala hal. 

"Kalau Rasul sudah memberi syafaat pd seseorang, Allahpun merahmati dn meridhainya, Rahmad dn ridha Allah tdk pernah berseberangan dgn syaafaat Rasulullah. Bahkan Allah tdk akan merahmati dn meridhai seseorang tanpa syafaat Rasulullah. Seperti halnya Allah tdk meridhai seseorang sebelum orang tuanya ridha kepadanya. Allahpun tdk akan meridhai HambaNya, sebelum Rasulullah pun ridha kepadanya, dgn syafaat beliau.

"Dan hny Iblislah yg ke Allah tanpa melalui syafaat dn wasilah dr Sayyidina Muhammad."

Shallu ala Muhammad.

#cipt, khadhimul sirrul asrar
#sedulur
#sekumpul

Jumat, 22 Mei 2020

Jalan diri

Jalan hening.

“Siapa yang mengenal Tuhan-Nya, lidahnya akan menjadi bisu”.

Maulana Rumi salah satu sufi yang memberikan ruang khusus dalam menjelaskan persoalan hening dan diam. Namun kira-kira mengapa kaum sufi begitu menaruh perhatian tentang diam dan hening? Berikut ini diantara beberapa faktor yang menjelaskan posisi diam dalam persoalan tasawuf dan juga menjelaskan beberapa kareksteristik diam:

1. Rahasia Ilahi tidak sepantasnya diungkapkan di majelis-majelis yang sebagian besar dihadiri oleh orang-orang awam.

2. Diam atau hening salah satu dari adab suluk sebab diam akan mensucikan batin manusia. Syekh Sahal Tustari (salah satu sufi besar) mengatakan, “hening tak akan dicapai dengan sempurna kecuali dengan khalwat, dan taubat tidak akan benar kecuali dengan hening”.

3. Maulana Rumi dalam Matsnawi mengatakan: 

Jika engkau tak ingin dihasut syaitan,
Hilangkan ego dan keakuan dan berlindunglah pada kejujuran,
Jika kau tak punya kejujuran, paling tidak, diamlah. Karena perkataan  menegaskan ‘kita’ dan ‘saya’.
Perkataan yang menetap di hati akan menguatkan nalar,
Efek dari diam, nalar jiwa akan menemukan segala yang dicari. Namun saat kau berkata, nalarmu yang sangat aktif, Kurangilah nalarmu agar kau tetap baik,
Seseorang yang kurang bicaranya, pikirannya tinggi, Namun saat bicara yang banyak, nalar pun sirna.

4. Bagi Rumi tanpa bahasa adalah suatu bentuk dari bahasa itu sendiri. Maksudnya terkadang dalam memahami sesuatu yang tak terpahami bisa melalui keheningan dengan bertanya ke dalam diri kita.

5. Diam pada hakikatnya dipahami sebagai suatu pengalaman. Khususnya makrifat terkait dengan Tuhan pada tahapan tertentu tak lagi mampu terwakili oleh kata-kata. Disini manusia membutuhkan suatu bentuk keheningan agar manusia dapat memahaminya melalui pengalaman ke dalam diri yang paling batin.

6. Kata Rumi dalam Matsnawi:

Seorang arif mulutnya tertutup, namun hatinya penuh rahasia, Mulutnya tak bergerak, namun ada lantunan melodi di dalam hatinya, Para arif yang telah meraih medali Ilahi, meski rahasia bersama dirinya, Namun mereka menyembunyikannya.

Ia mengajarkan rahasia perbuatan kepada siapa saja yang lidahnya diam, dan mulutnya tertutup.

7. Pada prinsipnya, alam makna adalah alam keheningan (tanpa bentuk dan tanpa materi) yang justru bertindak sebagai penggerak alam materi. Oleh sebab itu tak heran jika para sufi mengarahkan seluruh eksistensinya menuju alam keheningan.

8. Keheningan akan membuahkan kemurnian dan dari kemurnian akan membuahkan bahasa yang paling indah sebagaimana yang dihasilkan oleh kaum sufi dalam membahasakan pengalamannya.

9. Kata Maulana Rumi:

Makanan Nafsul Muthmainnah adalah diam, Makanan Nafsun Nathiqah adalah perkataan.

10. Diam termasuk salah satu faktor yang mampu memisahkan antara hak dan batil. Tanpa simbol dan kesirnaan mutlak dapat ditemukan dalam keheningan. Saat manusia diam, rahasia-rahasia akan mendekat kepadanya dan hatinya terbuka dalam mendengarkan rahasia-rahasia.

11. Esensi diam sangat terkait dengan esensi cinta. Mereka yang memahami makna diam akan memahami pula makna cinta sebab ada kaitan erat antara cinta dengan diam dalam tradisi sufi.

Allahu a'lam ..

Selasa, 19 Mei 2020

Qarin

Apa itu Qarin...?!.

"Bahwa setiap anak yg terlahir didunia sll disertai malaikat dan Jin Qarin, untuk mendampingi ". Al-Hadist.

Pendampingan tersebut, bertujuan untuk menjadikan manusia itu mempunyai sifat Alamiah. Agar ia belajar akan kehidupan, agar mereka paham akan pengorbanan dn perjuangan, sehingga menjadi manusia yg sempurna.

Pendamping malaikat, untuk menghembuskan (membisikan) ketaatan dn ketaqwaan kepada Allah, untuk menumbuhkan sifat yg baik dn indah.

Sedangkan Qarin, bertujuan untuk membisikan kemungkaran, ingkar kpd Allah dn sgl sifat" yg buruk. Dgn cara memupuk nafsu, ego dan keakuan manusia, sehingga ia banyak keinginan", tdk bersyukur dn keras hati. Jadi, Qarin ini bertugas mempengaruhi jiwa dan pikiran manusia untuk cenderung ingkar kpd Allah. Jadi jgn bangga dgn pendamping Qarin, krn ia lah yg menarik Khadam dr setiap dzikir"mu, agar ia berteman dgn mu.

Dengan adanya dua hal tersebut, sehingga manusia itu mengenal perjuangan dn pengorbanan. Jihad kpd nafsu dn egonya, untuk mencapai insan kamil, sesungguhnya ia sedang berperang dgn Qarinya sendiri.

Jadi, Qarin itu bukan untuk pembenaran seseorang untuk berteman dn bersekutu dgn jin, semisal khadam. Tapi justru hrs kita perangi, kita jauhi....walaupun ia tdk pernah menyerah selama jasad dan nyawa masih ada.

Nah, apakah Rasululullah dn pr Wali ada Qarin-nya...?!. Jawabnya adalah Tidak, krn Qarinya sdh kabur, krn dlm diri beliau sdh terbit Nur Muhammad, cahaya yg tdk bisa disentuh oleh pr Jin dn Iblis.

Begitu jg kita, untuk terbebas dr pengaruh Qarin, perbanyaklah bershalawat, agar cahaya Muhammmad menyelimuti lahir dn bathin kita, agar sgl bentuk Qarin dn jin" yg lainya, pergi dr diri kita. Tergantikan cahaya Muhammad, sehingga cahaya keindahan itu menyinari ahlaq kita.

Bismillah..

"Sesungguh nya demi kesempurnaan ciptaan, di ilham kan 2 jalan pada jiwa, ia itu jalan ketaqwaan dan jalan kefasikan, beruntung lah bagi yang mensuci kan (jiwa) nya dan merugi lah bagi yang mencemari (jiwa) nya".

(QS. As-Syam :7-10).

#cipt, khadhimul sirrul asrar
#sekumpul
#sedulur.....

Senin, 18 Mei 2020

Cahaya itu bernama Muhammad

MUHAMMAD SANG CAHAYA 
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
         Dikutip oleh :
        جعفر الدين الجيلان الصدق

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
وما محمد الا رسول

Saudara-saudariku hamba  الله yang saya hormati sekalian...............

Nur (Cahaya) adalah :
Penerang Kegelapan.
Yang terpekat dari semua kegelapan adalah :
Kebodohan. Sebab >
Menerangi semua ruang kegelapan dan kebodohan itu, haruslah Nur yang paaaaaling terang yang mampu menerangi seluruh titik-titik gelapnya kehidupan.
Dari itulah.......
Para Sufi menyebutnya dengan sebutan sebagai :
" Nur Muhammad "
Dengannya lah kegelapan alam dan kebodohan ummat manusia dapat tercurah dengan pencerahan Cahaya kemanusiaan yang dikokohkan.
Allah Ta'ala berfirman dalam Surah Al- Maidah. Ayat 15 dan 16 yaitu :

(15).
يأهل الكتب قد جاءكم  رسولنا يبين لكم كثيرا مما كنتم تخفون من الكتب و يعفوا عن  كثير°
قد جاءكم  من الله نور و كتب مبين
Artinya :

" Hai ahli kitab ......
Sesungguhnya  telah datang kepadamu Rasul Kamu menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al- Kitab  yang kamu sembunyikan, dan (banyak pula) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang cahaya dari الله dan kitab yang menerangkan."

(16).
 يهدى به الله من اتبع رضونه، سبل السلم يخرجهم  من الظلمت الى النور بأذنه - و يهديهم الى صرط مستقيم
Artinya :

" Dengan kitab itulah الله menunjukkan orang-orang yang mengikuti keridha'an-Nya kejalan keselamatan.
Dan (dengan kitab Itu pula) الله mengeluarkan orang-orang dari kegelapan kepada Cahaya yang terang-benderang dengan seizin- Nya, dan menunjuki merekan kejalan yang lurus."

****
Saudara-saudariku sekalian........

Dalam dua Ayat yang saya  sebutkan diatas, bahwa الله menyatakan :
Pancaran Nur Muhammad dengan dasar mistis-mistis Islam :

-.Kitab yang jelas (كتب مبين).
- Jalan keselamatan(سبل السلم).
- Petunjuk (يهدى به).
Dan jalan yang lurus (صرط مستقيم).

Dengan kata lain saudara-saudariku sekalian,  memahami :
 " Kitab Realitas " 
Manusia memerlukan perantaraan cahaya  kenabian.
Dalam masalah ini adalah
" Nur Muhammad "

Ini adalah mustahil melihat, apalagi membaca dan memahami Ayat dan Petunjuk Alam Semesta dalam kegelapan.
Sebab : 
Sebagai Cahaya ILahi ......
Muhammad diutus  untuk 
" Menjelaskan (ليبين) " seluruh hamba dan petunjuk Alam Semesta.
Qur'an Surah. Ibrahim Ayat : 7, menjelaskan :

وما ارسلنا من رسول الا بلسان قومه، ليبين لهم، فيصل الله من يشاء و يهدى من يشاء° وهو العزيز الحكيم
Artinya :

' Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya, agar ia bisa memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka الله menyesatkan siapa yang Dia kehendak, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia- Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."

Dari itulah saudara-saudariku sekalian........

Mengapa kenabian Muhammad dimulai dengan sebuah Titik :
أقراء بسم ربك

" Iqra' Bismi Rabbika "

Mulailah segala sesuatu dengan perspektif Ilahi yaitu " Dengan Nama Tuhan-mu." yang menyeluruh.

Tanpa perspektif tersebut...
Tentu segala sesuatu akan  kacau dan kabur.
Dengan mudah orang akan kehilangan keterangan dan tujuan, kemudian terjerat dan tersesat oleh sulitnya pantulan- pantulan  realitas.

****
Minat yang kuat pada detail, pantulan, Atom, molekul, virus, kasus, bidang, isu dan segala hal yang partikular - individual mengemukakan sebagai pelarian yang alami.
Dan dengan landasan trial dan error.
Misi penciptaan manusia tersedot pada penyelidikan mengenai clurlles, Nitty Britty dan potongan-potongan informasi yang bertebaran.. 

****
Saudara-saudariku...

Sangat sulit kita membedakan orang seperti diatas dengan pejalan yang tertatih-tatih didalalam kegelapan.
Sebab : Keduanya sama-sama suka bermain dalam trial dan error.
Kemudian merasa aman dengan menjamah segala yang ada didepannya.
Firman الله Ta'ala :

" Perumpamaan mereka yaitu Munafiqin seperti orang yang menyalakan 🔥 api. Ketika 🔥 itu menerangi sekitarnya, الله menghapus cahaya mereka itu, dan meninggalkan mereka dalam kegelapan tanpa bisa melihat."
(QS. Al- Baqarah : 17) 

 
****
Muhammad sebagai Nur... Berkaitan erat dengan peta yang jelas yaitu :
" Kitabun Mubin dan Shirathal Mustaqim "

Dengan bantuan Nur Muhammad .....
Petunjuk-petunjuk peta   bara akan bisa terbaca...
Dan perjalanan akan menjadi mudah.
Sebaliknya.......
 Dalam kegelapan...
Peta tak akan bisa terbaca. Dan semua petunjuk menjadi tidak nyata.
Akan tetapi....
Peta yang jelas dan pelita yang terang, tidak akan berarti tanpa pungsi penglihatan yang baik' pada pelaku perjalanan.
Itulah... Mengapa selain diutus sebagai Nur yang menerangi Alam, Muhammad juga diutus untuk menerangi diri manusia.
Allah berfirman :

كما ارسلنا فيكم رسولا منكم بثلوا عليكم، ءايتنا و يزكيكم و يعلمكم  الكتب والحكمة و يعلمكم مالم تكونوا تعلمون
Artinya :

" Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan Ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kamu Al- Kitab dan Al- Hikmah serta mengajarkan kamu apa yang belum kamu ketahui." 
(QS. Al- Baqarah :151)

****
Atas dasar Ayat yang saya sebutkan diatas ini....
Kehadiran Muhammad sebagai Pelita yang menerangi (Sirajan Muniran Qur'an Surah : Al- Ahzab. Ayat : 46)
Bukan bersifat insidental tetapi bersifat esensial terhadap pemciptaan Alam Semesta ini.
Nur Muhammad adalah :
Rasion d,atre  penciptaan Alam Semesta. Sebab :
Tanpa Nur tersebut....
Alam menjadi gelap dan manusia-manusia menjadi buta, sampai  Sia-sialah pemciptaan tersebut.

Dalam konteks keterangan saya inilah ........
Kita dapat memahami dan mengetahui Hadits Qudsi yang berbunyi :

لولك يا محمد لما خلقت الأفلؤ

" Tanpamu wahai Muhammad, tidak akan Aku- jadikan Alam Raya ini."

Dalam Hadits Qudsi yaitu lain juga الله berfirman :

" Pertama yang dijadikan adalah Cahaya Muhammad."

****
Menurut Mulla Sadra :

Hadits ini tidak bertentangan dengan hadits yang menegaskan akal sebagai awal pemciptaan, sebab :
Akal dan Nur Muhammad mempunyai pungsi yang identik.
Melalui keduanya .....
Tujuan utama Pencipta adalah :
" Pengenalan dan Penyembahan kepada الله bisa tercapai."

****
Dirancang kematian.....
Syibli melantunkan bait-bait puisinya sebagai berikut :

" Setiap 🏠 yang engkau diami...

Tidak membutuhkan lampu sama sekali....

Dan pada hari ketika bukit-bukit dibawakan...

Maka buktiku Adalah wajahmu..... "

*****
Dalam Mantiq Ath- Thayr ..
Fariduddin Attar bersya'ir :

" Yang pertama-tama muncul dari kedalaman yang tidak terlihat adalah cahaya Beliau yang Murni...

Tidak perlu dipertanyakan dan tidak perlu diragukan lagi ....

Cahaya yang tinggi ini.... Membuka tanda-tanda- tahta, kursi, pena, dan lembaran catatan dengan begitu muncul...

Satu bagian dari cahaya yang murni menjadi dunia. Dan bagian lain menjadi Adam, dan benih ummat manusia.....

****

Jika begitu saudara-saudariku sekalian..........

Betapapun Tingginya dan Agungnya Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya untuk menerangi Alam Semesta raya ini.......
Beliau tetap mesti ditegaskan sebagai :
" Abduhu (عبده) "

Dan menurut beberapa riwayat........
Predikat  " Abduhu " itu memang demikian disenangi oleh :
Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

Sungguh .............. !!!!
Dalam kehambaan itu.....
Nabi dan semua manusia menemukan kebebasan dari segala beban dan ketenangan yang tiada terkira, sebab :
Keyakinan si Hamba bahwa :
" Tuannya adalah Tuhan yang Maha Pengasih lagi  Maha Penyayang "

صدق الله العظيم
Shadaqallaahu 'Azhiim...
امين اللهم امين 
Aamiin Allaahumma aamiin.................
والسلام
Penulis ✍️ asli :
جعفر الدين الجيلان الصدق

Minggu, 17 Mei 2020

Titik Ba'

MENCARI ILMU TITIK BA

Yang dimaksud Ilmu Titik Ba itu ialah ilmu Ma'rifatullah dan ilmu ini bukan ilmu yang sembarangan didapat. Ada syaratnya ada gurunya ada usahanya.

Bukan dengan cara membaca ilmu hakikat lalu kita telah ma'rifat itu namanya masih meraba-raba, menebak-nebak dan berprasangka semata, bukan makrifat buah dari perjalanan sendiri, hingga merasakan dan mengalami sebdiri.

Ilmu ma'rifat ialah ilmu yang pernah Allah ajarkan dahulu tatkala kita masib berada di "Alam Syahadah" yaitu alam sebelum alam rahim ibu.

“Kuntu kanzan makhfiyyan wa ahbabtu an u’rafu fa khalaqtu al-khalq li ya’rifuni”
(Aku ialah khazanah yang tersembunyi, dan Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk untuk mengenal-Ku).

Namun ilmu ini terlepas saat kita terlahir kedunia, dan musti kita cari kembali sebelum meninggal dunia. Ilmu yang wajib kita pelajari untuk sampai ke hadiratNya, yaitu Ilmu Hakikat dan Makrifat.

Firman Allah dalam Al-Quran :
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Mengenal-Ku)” (QS. Adz-Dzariyaat 51: 56)

Seluruh isi kandungan Kitab Al-Qur'an itu terangkum dalam Surat Alfatihah, dan rangkuman Alfatihah itu ada di Bismillah, dan seluruh rangkuman Bismillah itu terangkum didalam "Titik" didalam Ba.

Misalkan air laut dijadikan tinta, dan daun-daun diseluruh jagat ini dijadikan kertasnya, masih belum cukup untuk menuliskan ilmu Allah.

Ilmu Allah itu luas, engkau tidak akan pernah bisa menyelami semua ilmuNya karena keluasanNya, yang harus engkau lakukan saat ini hanyalah perlu memahami satu titik saja untuk memahami keluasanNya, di titik Ba itu.

Sayyidina Ali berkata :
“Aku adalah titik di bawah huruf Ba pada Basmalah”.

Huruf Ba tanpa Titik ibarat Dzattul Haq Allah yang sudah ada ketika segala sesuatunya belum ada atau belum diciptakan yang selanjutnya karna Dzattulhaqq inilah tercipta Alam semesta atau tercipta segala sesuatunya menjadi ada.

Tanda titik didalam huruf Ba itu berjumlah satu, misalnya titik itu diberikan pada huruf Nun, bentuk huruf nun sama dengan huruf Ba kecuali beda letak titik. Bila titik disimpan diatas, maka disebut Nun. Bila disimpan dibawah, maka disebut Ba.

Sebelum Dia menciptakan Alam semesta, lebih dahulu Dia menciptakan kalam. Kalam tersebut diperintahkan oleh-Nya untuk mencatat semua khazanah-Nya. Titik Nun melambangkan khazanah yang tersembunyi itu (kuntu kanzan makhfiyyan).

Titik Nun lalu diturunkan sehingga dia tidak lagi dilingkupi oleh sebuah wadah. Ketika itu nun berubah menjadi Ba, dengan tujuan agar khazanah-Nya dapat dikenal (wa ahbabtu an u’rafu). Setelah itu, Allah menciptakan makhluk (fa khalaqtu al-khalq), sehingga Dia dapat dikenali.

Dikatakan oleh para sufi bahwa Allah menyimpan semua ilmu pada huruf Ba dalam ungkapan yang berbunyi :
"Bi Kana Wa Ma Kana. Bi Yakunu Wa Ma Yakunu. Fa Wujudul ‘Awalimi Bi"
Artinya: "Hanya dengan izin-Ku segala sesuatu yang telah ada itu dapat terwujud, dan hanya dengan izin-Ku sajalah semua yang akan ada dapat terwujud."

Atau sederhananya.
"BI KANA MA KANA, BI YAKUNU MA YAKUNU, FAWUJUDUL AWALIMI BI" (Dengan AKU ada apa saja yang telah ada dan dengan AKU akan ada apa saja yang akan ada maka semua alam ini adalah denganKU)

1) Bi kana ma kana Maksudnya: BersamaKU ada apa yang telah ada. apa yang telah ada? Nur Ala Nur  (Nurullah) kemudian di ikuti dengan..

2) Bi kanu ma yakunu Maksudnya: BersamaKU akan ada apa saja yang akan ada. Apakah yang akan ada? Nur Muhammad, Asal Kejadian atau hakikat Muhammad yang berasal dari Wujud, Ilmu, Nur, Shuhud.
Yakni asal Wujud daripada Dzat, asal Ilmu daripada Sifat, asal Nur Daripada Asma dan asal Shuhud daripada Af’al yang semuanya asal daripada Allah. Lalu kepada..

3) Fa wujudul ‘awalimi bi Maksudnya: Adanya sekalian alam ini adalah denganKU.

Sehingga dengan demikian lebih jelasnya bahwa wujud alam dan seluruh isinya hanyalah karena izin Allah dan hakikat segala perwujudan ini adalah atas nama Allah belaka.

Semua itu, menandakan bahwa Allah berkenan bahkan senang apabila perbuatan, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya dikenal oleh manusia. Jadi, titik Ba pada bismillah merupakan pintu gerbang dan sekaligus gudang yang menyimpan segala khazanah-Nya.

Wallahu a'lam