Rabu, 18 September 2019

Mazhab hidup

Bismillahirrahmanirrahim....

Rasulullah Sallallahu Alaihi wasalam  bersabda :

Akan datang pada suatu masa nanti dimana kaum itu apabila la melakukan perbuatan maksiat maka ia sandarkan bahwa ini adalah perbuatan Allah ta'ala jua.

H.R . Abu Hurairah , Imam Muslim
............................................................................
Maksud dari Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW , itu ialah , menunjukan pada suatu kaum - kaum yang akan mengikuti beberapa pemahaman.

Karna baginda Nabi pernah menyampaikan bahwa Islam akan terbagi menjadi 73 golongan , dan hanya satu golongan yang aku akui sebagai umat , yaitu pengikut ku Ahlusunah wal jama'ah.
.
Adapun yang di maksud golongan  (kaum ) nantinya akan terbagi bebera golongan , yang mana di situ berbeda faham dalam penafsiran akan suatu kalimah kalimah serta makna - makna yang telah terlulis dalam Kitab Suci Al Qur'an.
.
Adapun faham ini terbagi dalam 4 bagian (kaum )

1 - Jabariyah
2 - Muhtazillah
3 - Qadariyah
4 - Ahlul khasaf ( Ahlusunah wal Jama'ah )

1 - Jabariyah , semata- mata Allah ta'ala , namun berbicara mengakui dengan ucapan pernyataan diri sendiri. (Kufur zindik ) penypangan dalam aqidah.

2 - Muhtazillah , semata -mata Hamba / pengakuan kuasa atas diri sendiri mampu melakukan sesuatu

3 - Qadariyah ,  dia menganggap , Syariatnya hamba dan hakikat nya Allah Syirik khafi (memisahkan diri ) atau masih terbagi dua

4 - Ahlul Khasyaf ,  tembus pandang zahir dan bathin nya tiada lain adalah Allah , namun dalam pernyataan nya itu dalam diam (rahasia )

.
Perbedaan Zabariyah dan Ahlul Khasyaf sangat tipis , kalau zabariah semata- mata Allah namun di nyatakan dalam ucapan atau ungkapan , sedang Ahlul Khasyaf segala sesuatu apapun , baik gerak dan diam adalah Allah namun ( hukum nya diam ) tidak di nyakan pada suatu ungkapan
.
(1) zabariyah , kaum ini menyatakan segala sesuatu adalah perbuatan Allah ta'ala baik dan buruk adalah perbuatan nya , hingga kaum ini dalam perbuatan maksiatpun mereka menyandarkan kepada Allah

Bahkan perbuatan yang keji  sekalipun seperti ;  mencuri , merampok , memperkosa , membunuh dan lain sebagainya yang bersifat tercela itu adalah perbuatan Allah jua.

Mereka seakan tiada merasa bersalah dalam hal itu , bahkan mereka mengatakan ini kehendak Allah dan takdir dari Allah , inilah suatu kelalaian dalam suatu tafsir , hingga mereka menganggap perbuatan itu adalah kehenadak Allah dan seakan mereka menyatakan diri sebagai Allah

Disinilah kekeliruan nya , segala hal itu memang hanyalah kuasa dan kebesaran Allah ta'ala , namun ingatlah kata baginda Nabi Muhammad SAW , siapapun yang mengikuti sunah ku berarti ia adalah umat ku.

Dan Allah ta'ala berfirman , telah Aku utus seorang yang akan menyempurnakan Akhalaq , agar kalian tidak terterumus dalam suatu kesusahan dan penderitaan , hingga sampai pada Ridho Ku.

Sesungguhnya tidaklah mungkin Allah meridhoi pada setiap mahluk ciptaan Nya , yang telah bersahaja mengambil haq dan kedudukan Nya ,  dan ingatlah bahwasanya telah Allah gambarkan semua dengan dua pilihan

Baik dan buruk
Susah dan senang
Pahit dan manis
Tinggi dan rendah
Panas dan dingin
Akal dan Nafsu
Dan lain sebagainya

Maka dari itu hendaklah kita menggunakan apa yang telah dikaruniakan Allah ta'ala , yaitu akal fikir dan hati nurani , yang akan di jadikan sebagai filter untuk memilah suatu tindakan yang akan menjadi perbuatan , agar apa yang diperbuat tidak menyakiti diri sendiri

Rasulullah SAW bersabda : sesungguh nya Allah tidak pernah menganiaya hambanya walau sebesar biji zarah , akan tetapi hamba itulah yang menyiksa dirinya sendiri

(2)- Muhtazillah ,sedang faham ini mereka menyatakan bahwa setiap dalam ibadah itu adalah perbuatan dan kuasa hamba , hingga mereka merasa yang mengangkat takbiratul ihram itu adalah kuasa hamba , hingga mereka melupakan Qudrat dan Iradah Allah ta'ala

Bahkan mereka berani berucap atau berkata-kata dalam pengakuan dirinya sendiri

contoh ;  jika bukan karena saya si A dan B ini tidak akan bisa makan

Atau saya tadi malam telah bisa menyelesaikan sholat sunah di tengah malam sebanyak 12 rakaat

Atau mereka bahkan berkata , tempat ibadah itu tidak akan bisa terbangun kalau bukan sumbangan dari saya

Dalam hal inilah terlrpasnya tali tali Allah pada hakikat mereka , perbuatan atau jalan ini juga di khawatirkan menuju pada syirik khafi.
.
Syirik khafi ialah syirik yang tiada di rasa bahkan tiada disengaja . (Syirik yang halus )

Bahkan tiada mustahil akan melangkah pada syirik zali , yaitu syirik yang nampak (besar ) seperti menyembah berhala

Rasulullah SAW bersabda :

Barang siapa yang menceraikan dan menyekutukan maka ia telah syirik khafi
.
Seakan akan Tuhan itu jauh dari nya , dan seakan kekuatan itu milik nya sendiri dan ia menganggap tidak ada campur tangan tuhan dalam setiap gerak dan diam nya

Inilah yang di sebut terputusnya ikatan itu pada tali tali Allah , karna ia tiada mengingat bahwasanya segala sesuatu itu tiada lain adalah Qudrat dan Iradah Allah ta'ala
.
(3) Qadariyah  , mereka memahami dan menyatakan bahwa ,  Syariatnya  Hamba dan Hakikat nya Allah.

Hal ini hampir sama dengan faham Muhtazillah , namun ada sedikit lebih baik , karna mereka masih menganggap segala kejadian itu bukanlah suatu kebetulan , melainkan ada rahasia Allah dalam setiap kejadian itu , atau apa yang meraka lakukan hanyalah pekerjaan hamba , namun Allah lah yang menentukan dan mereka bersyariat dalam hakikat kuasa dan kebersan Allah lah yang membuat meraka mampu melakukan nya

Dalam arti , dalam sholat mereka  syariat nya hamba , hakikatnya Allah.

Hal ini masih di khwatirkan masih ada syirik yang kecil.

Rasulullah SAW bersabda ; walaupun sekecil debu apabila ada syirik maka tetaplah di sebut Syririk

Sekecil apapun syirik itu akan membawa kamu pada kebatilan ( kesia - sia'an )
.
Dan Rasulullah SAW bersabda :

Ujuduka Zambun La Qiaasalahu Liqoirih .
Sesungguh nya ujudan itu dosa besar.
............
Tiada sampai semua amal ibadah mu walaupun setinggi langit apabila walaupun sedikit ada rasa ujud dirimu sendiri

La Maujuda Bihaqqin Illallah , tiada yang berhaq  maujud di alam semeta ini kecuali Allah
.
Makna Ujud dalam hal ini tiada lain adalah zat dan sifat nya , atau ilmu dan rahasianya (kelakuannya )

Jadi tidaklah mungkin kita dapat menyatakan bahwa ada hakikat hamba pada diri kita ini , apabila ada maka sama hal nya masih ada rasa kedombongn yang halus.

Sehalus apapun kesombongan itu Allah maha mengetahui nya

.
(4) Ahlul khasyaf , ( Ahlusunah wal Jama'ah )

Apa yang di maksud Ahlusunah Wal Jama'ah

Ahli -  Allah
Sunah - Muhammad
Jama'ah - Manusia
.
Apabila hanya semata Allah berarti masih mengikuti faham Jabariah

Jama'ah (manusia ) semata - mata Hamba
.
Maka ambilah yang tengah - tengah yaitu pada Sunah ,  Muhammad
.
Muhammad adalah bapak sekalian Ruh , Jadi pada hakikatnya  yaitu Ruh pada kita
Ruh itulah yang menjadikan Nyawa dan hidup

.
Hingga berpungsi seluruh anggota  tubuh itu , dari itulah disebut ;
wal awalu wa Akhiru , wal Zahiru wa Bathinu
( setelah faham nyatakan dalam diam )

Ini pula yang disebut Hakikat Muhammad (Nur Muhammad )
.
Sama hal nya dengan mata ini buta , karna ada cahaya hingga bisa melihat

Telinga ini tuli karna ada cahaya hingga bisa mendengar

Mulut ini bisu karna ada cahaya hingga bisa berkata-kata

Jasad ini laksana mayit karna ada cahaya hingga bisa hidup

Jika cahaya itu keluar maka tidaklah lagi kita dapat berbuat apa apa.

Innalillahi wa inna illahi rajiun....

Cahaya kembali pada cahaya

Nurun ala Nurin
Cahaya di atas cahaya ,
Sebenarnya cahaya yang ada pada kita ini hanyalah sebagian kecil dari cahaya yang besar itu , dari itulah di sebut maha besar. Karna cahaya yang besar itulah yang maha menguasai (mengatur ) semua cahaya yang kecil tadi.

.
Tidak mungkin bisa melihat jika tidak ada ruh
Tdk mungkin bisa mendengar jika tidak ada ruh
Tdk mungkin bisa hidup jika tidak ada ruh

Jika tidak karena Allah tidaklah dapat kita berbuat apa apa
( dalam diam hanya memandang fi'il kelakuannya pada kita )
.
Ruh itu yang hidup , yang hidup itu sifat Allah ta'ala.
Bukan jasmani ini yang kuat dan yang kuasa dalam setiap suatu pekerjaan , termasuk ibadah.

Bahkan dalam sholat itupun adalah pekerjaan ruh , dan ruh itu yang di sebut sebenar - benarnya diri
.
Ruh
Nyawa
Nafas
Hidup
.
Menjadilah Laissa , karna ruh itu tidak berbentuk dan tidak bisa di bandingkan atau tiada sesamaan nya.
..................................................................................
Allah itu adalah zat yang tiada sesamaan nya dari suatu apapun

Q.S . Al Ikhas
....................................................................................

Mohon ampun dan maaf , minta ridha dan halal hanya sampai disini batasan yang boleh kami sampaikan..
.
Semoga berkah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar